Aku terus²an mengacuhkan kak james dari tadi pagi dan menolak makan, aku hanya pergi kekelas lalu pulang ke kamar tanpa mampir kesana kemari.
Kuteruskan kelakuan ku hingga 3 hari. Mogok makan dan tak menyapa siapa pun.
Hari ini aku ada kelas dengan profesor sprout di kelas herbologi, untuk belajar cara menanam tumbuhan mandrake.
"Kau tak apa dear? Muka mu pucat sekali!"
"Aku tak apa profesor, terimakasih"Setelah berurusan dengan mandrake² itu aku langsung naik ke asrama, dengan mata yang sudah setengah tertutup.
"Jess" teriak seseorang yang ku yakin adalah kak james.
Aku terus saja berjalan tanpa menoleh ke arah suara kak james. Tapi setelah jalan 5 langkah, tak ku ketahui lagi apa hal selanjutnya, rasanya aku sudah tenggelam ke pusaran kegelapan.
Aku membuka mataku perlahan, cahaya matahari masuk menusuk mata ku, Tubuh ku terasa remuk.
"Oh ya ampun dear syukur lah kau sudah sadar, ayo minum obat itu"
"Kenapa pula ada madam pomfrey?"
"D-dimana aku?" Tanyaku dengan suara kecil
"Hospital wings tentu saja, kakak mu dan sirius yang mengantar mu dua hari lalu. Apa yang terjadi pada mu dear? Datang kesini dengan tubuh yang panas dan kepala yang sudah berdarah, tidak bisa kubayangk—"
Bunyi pintu terbuka terdengar sangat nyaring. 4 orang laki-laki masuk kedalam dan menghampiri kasur ku.
"Kami ingin menjenguk nya, bolehkah?"
"Oh yaa silahkan mr potter"
Aku membuang pandanganku dari kak james, aku sama sekali tidak mau menatap nya.
"Haruskah seperti ini jess?" Tanya kak james. Aku meliriknya, mukanya seperti kelelahan.
"Aku bawakan kau cemilan dan coklat dari honeydukes" katanya sambil tersenyum sendu.
"Aku minta maaf karena membentak mu jess, Jangan lakukan seperti ini lagi"
Kak james mendekat dan mencium kening ku, "istirahat lah besok aku kesini, mau dibawakan apa?" Tanya nya. Aku menggeleng dan mereka pun pamit.
🖤
Aku terbangun dari tidur ku. Setelah kak james kemari, aku langsung tertidur.
"Ooh apa aku membangun kan mu?" Sirius berbisik disamping ku.
"Kenapa kemari kau kesini sendirian? Mana kak james? Dan jam berapa ini?" Tanya ku bertubi-tubi
"Sudah jam 3 pagi, james sudah tertidur"
"Yaa ampun, kenapa pula kau kesini di jam 3 pagi?"
"A-aku tadi ke t-toilet... Yaa toilet, jadi aku mampir kesini" ucap sirius.
"Kembali lah ke kamar dan tidur! Kau tak lelah?"
Sirius menggeleng, tangannya terangkat menuju kepala ku yang di perban. "Aku akan pastikan ini tak terjadi lagi" gumamnya.
"Ini sakit kan jess? Jangan sampai terjadi lagi yaa"Sirius mendekat seperti yang kak james lakukan pagi tadi "apa sirius akan mencium ku?" Tanya ku dalam hati.
Aku memejamkan mata ku kuat²"Kau ingin nku cium ehh?" Tanya nya dengan tertawa kecil, Aku membuka mataku dan menatap nya sebal.
Dia tersenyum lalu menarik hidung ku dengan gemas "kalau kau sudah keluar dari sini aku akan mencium mu, oke!" Dia mengusap lalu menepuk rambutku dengan lembut.
"Aku tinggal yaa, aku akan kesini dengan james besok" pamitnya dengan menampilkan senyuman manisnya.
Aku melihat punggung nya yang menjauh dari kasur ini, dia tersenyum lagi saat menutup pintu.
Darah black memang benar-benar mengalir padanya, tinggi tegap, rambut panjang hitam yang berkilau, dilengkapi dengan mata abu-abu yang mencolok, dan kharisma seperti pangeran membuat nya memang layak untuk dimasukkan dalam list pria tampan Hogwarts.
"Ughh apa yang kau pikirkan jess?! Itu teman kakak mu!".
🖤
—Sirius Pov.
"Jess" teriak james saat dia melihat Jessica di salah satu koridor. Aku yang sedang menjahili vivi langsung menoleh ke James yang sudah berlari menjauh.
Aku langsung berlari ke arah james, aku tidak tahu apa yang terjadi tapi saat aku sampai didepan james, james sudah berancang menggendong Jessica yang pingsan dengan kepala yang mengeluarkan darah.
"Ayo ke hospital wings!"
Kami langsung bergegas ke hospital wings dan Jessica langsung ditangani oleh madam pomfrey.
"Kenapa Jessica?" Tanya ku.
"Entahlah, tadi dia tiba-tiba jatuh pingsan dan kepalanya membentur sesuatu" jelas remus.
Jessica tetap dalam keadaan tak sadar kan diri sudah 3 hari lamanya, aku selalu mencuri kesempatan untuk pergi melihat Jessica di hospital wings saat malam hari.
Aku kembali lagi saat malam hari untuk melihat Jessica, tadi siang kami sudah menjenguk nya.
Dia tertidur seperti bayi, entah apa yang ada dalam pikiran ku bisa menyukai perempuan 11 tahun ini dalam sekali pertemuan dirumahnya.
Aku mengelus pipi nya, Jessica terlihat pucat dan sedikit lebih kurus karena setelah ia dibentak james dia mogok makan.
Dia tak pernah turun ke great hall untuk makan dan langsung masuk ke kamar nya. Aku menyuruh lily untuk membawa makanan untuk nya, tapi tak satupun yang dimakan olehnya kata lily.
Matanya tiba-tiba terbuka dengan perlahan.
"Ooh apa aku membangun kan mu?" bisik ku"Kenapa kemari kau kesini sendirian? Mana kak james? Dan jam berapa ini?" Tanya nya bertubi-tubi
"Sudah jam 3 pagi, james sudah tertidur" aku sengaja datang ke sini saat james sudah tertidur, agar dia tak menguasai Jessica sendirian.
"Yaa ampun, kenapa pula kau kesini di jam 3 pagi?"
"A-aku tadi ke t-toilet... Yaa toilet, jadi aku mampir kesini" ucap ku. Tak mungkin ku katakan Dengan jelas kalau aku sengaja kesini.
"Kembali lah ke kamar dan tidur! Kau tak lelah?" Suruhnya.
Aku menggeleng, ku angkat tangan ku menuju kepalanya yang di perban untuk mengambil benang yang sudah lepas. "Aku akan pastikan ini tak terjadi lagi" gumam ku.
"Ini sakit kan jess? Jangan sampai terjadi lagi yaa"Aku mendekat ke keningnya karena benang itu terus saja meleset dari jariku, tapi Jessica memejamkan mata nya.
"Kau ingin nku cium ehh?" Tanya ku dengan tertawa kecil, dia membuka matanya dan menatap ku kesal.
Aku tersenyum lalu menarik hidung nya dengan gemas "kalau kau sudah keluar dari sini aku akan mencium mu, oke!" Ucapku sambil mengusap lalu menepuk rambutnya dengan lembut.
"Aku tinggal yaa, aku akan kesini dengan james besok" pamit ku dengan menampilkan senyuman semanis mungkin.
Aku tersenyum lagi padanya sebelum menutup pintu dan kembali ke asrama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice queen from gryffindor
Fanfictioncr cover from pinters! PREQUEL THE GREAT PRINCESS WITCH ⚠ alur cerita sesuai karangan ku ⚠ dunia sihir dan karakter by j.k Rowling