Betrayer 2

1.1K 183 175
                                    

Voment ya^^

Jumlahnya empat orang yang kini berada di ruang berukuran delapan kali sepuluh meter itu. Satu orang dengan tegas menjelaskan data yang terpampang pada LCD, dua orang dengan fokus penuh mendengarkan dan satu orang lainnya hanya menatap tajam pada dua orang di seberang mejanya, yang sesekali menunjukan interaksi menyebalkan baginya.

Saat sorot tajam menghunusnya mendapat balasan dari objeknya secara tiba-tiba, hanya tatap serupa tanya yang nampak di dalam sirat mata cantik itu.

Je A mengedikan dagu pada Baek yang masih tak memberi tanya tersiratnya jawaban. Tapi sedetik kemudian, pria itu memberikan isyarat padanya seolah memintanya berpindah tempat.

"Geser." Ucap gerak bibir Baek tanpa suara.

Je A menganga dengan ekspresi tanya, tidak mengerti. "Apa?"

Jawaban itu membuat Baek semakin kesal. Dia muak melihat Xiao Lu yang terus menguji kesabarannya. Mulai datang sampai kini duduk di hadapannya, pria itu seolah mengejeknya dengan terus-menerus menempel seperti debu di samping Je A. Bahkan kini dengan santai menyampirkan lengannya di kursi Je A agar keduanya tetap dalam jarak yang begitu dekat. Dia yakin Xiao Lu memang sengaja melakukannya.

Tatapan tajam mata Baek mengarah pada sosok Xiao Lu yang menyimak Gongshik di depan, begitu Je A menangkap maksud pria Byun itu, dia dibuat menahan desisan ingin mengumpat.

"Geser." Ulang Baek kembali tanpa suara.

Napas kasar Je A berhembus untuk mencoba menenangkan diri agar tidak tersulut emosi. Tanpa mengalihkan tatapannya, Je A menggeser duduknya untuk berjarak dengan Xiao Lu tanpa menimbulkan suara dan mengganggu Gongshik.

Tapi Xiao Lu yang sadar akan hal itu menoleh pada Je A. Sudut alisnya tertarik, dan kembali menarik punggung kursi Je A agar mendekatinya.

"Lu." Tegur Je A yang dibalas Xiao Lu ekspresi pura-pura tanya.

"Simak, paman." Kata Xiao Lu yang kemudian menoleh santai pada Baek yang mengepalkan tangan di atas meja. Senyum miringnya terukir jengah.

Kepala Xiao Lu mendekati Je A dengan sorot yang masih mengarah pada Gongshik yang kini tengah berbincang dengan Baek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepala Xiao Lu mendekati Je A dengan sorot yang masih mengarah pada Gongshik yang kini tengah berbincang dengan Baek.

"Jangan membuatnya terlihat terlalu kentara, Je A." Bisik Xiao Lu penuh peringatan, "Itu berbahaya."

"Presdir Yoon Hwisook bersedia membantu kita. Investasi yang dia berikan sangat besar, tentunya di antara yang lain." Gongshik tersenyum bangga dan menepuk bahu anaknya dengan mengantar tatap penuh harap, "Sempatkan menyapa mertuamu, jangan buat dia merasa kita hanya memanfaatkannya. Kau tahu maksudku kan?"

Baek mengangguk mantab dengan senyum lebarnya, "Ya, aku memang berencana menyapanya dengan makan malam. Aku sibuk mengurus resort di Jeju dan Daegu. Jadwal kami selalu bertentangan, dan mungkin aku akan menghubunginya secepatnya."

Betrayer - Ebook Project (BBH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang