02

361 54 6
                                        

*||Our Heartbeat||*
***

Seminggu setelah kejadian yang menyayat hati itu, Irene dan teman-temannya yang lain mulai terbiasa menjalani hidup seperti biasa, tanpa seorang pasangan, yah meskipun ada terbesit rasa yang tidak biasa tapi harus tetap di biasakan.

"Yer, Joy, cepat bangun kalian bilang tadi malam akan kelas pagi,  cepat-cepat sebelum Dosen Jung akan menghukum kalian"-teriak Irene dari dapur.

"IYAAA"-ucap Joy dan Yeri kuat, yang sekarang sudah ada di meja makan.

Hal itu tentu membuat Irene terkejut.
"astaga, kalian berdua ini, menganggetkan saja"-tegur Irene.

"tidak, Eonni yang terlalu mudah terkejut kami sudah disini 5 menit yang lalu, dan eonni baru sadar."-ucap Joy membela diri.

"iya Eonni, cepat masaknya kami sudah lapar"-ucap Yeri lebih galak dari Irene.

"kepala kalian ingin ku pukul pakai sendok goreng ini ha?, dasar masih kecil tapi suka sekali melawan"-ucap Irene kesal.

"iya iya cepatlah"-ucap Joy tak peduli.

"aishh, dasar dua orang ini selalu saja menyebalkan"-oceh Irene sembari menyendokkan nasi goreng Kimchi yang baru saja matang ke piring.

"eoh, Eonni, Wendy dan Seulgi Eonni ada di mana?"-tanya Yeri setelah se-sendok makanan masuk kemulutnya.

"mereka kan masuk pagi di cafe, jadi mereka pergi dulu, dan nanti siang Seulgi akan masuk kelas, dan sore hari Wendy juga akan masuk kelas"-jelas irene lalu menyendokkan makanan kemulutnya.

"ohh, oh iya besok kita jadi ke pasar kan untuk belanja mingguan?"-tanya Joy semangat.

"iya, selagi besok libur, dan lagi pula aku ingin membeli beberapa peralatan tulis, buku milikku sudah hampir habis"-Ucap Irene sedikit lesu di akhir.

"ok, baiklah, Yeri ayo cepat, sebelum dosen Jung menghajar kita"-ucap Joy dan langsung diangguki oleh Yeri.

***

"Untung saja kita cepat dapat bus Joy, jika tidak aku yakin kita terlambat"-ucap Yeri mengingat tadi mereka hampir saja ketinggalan bus.

"sudah ayo masuk"-ajak Joy sembari menarik tangan Yeri.

Semasuknya didalam mereka melihat keramaian disalah satu meja yang ada diruangan itu, yang tak lain dan tak bukan adalah meja Jungkook, dan disampingnya meja Eunha.

"wahh, mereka memang couple terbaik tahun ini, mereka bahkan sampai membuat tatto inisial masing-masing"-seru salah sati mahasiswa yang ada dikelas itu.

"ahh, tidak ini hanya tatto biasa, dan tidak permanen juga, karena kami berencana membuat tatto permanen ketika sudah menikah, iyakan sayang?"-tanya Eunha dengan manja, hal itu membuat Joy memutar matanya malas.

"menjijikan sekali, ayo yer, mereka terlalu menjijikan"-ajak Joy sembari menarik yeri untuk duduk di bangku yang ada di sebelahnya.

"kau ini Joy, jangan seperti itu"-tegur yeri.

"Eh, Yerm, aku hanya jujur saja itu menjijikan, bagaimana mereka bisa merencanakan pernikahan, menyusun skripsi saja belum, itu terlalu berlebihan"-ucap Joy membela diri.

"tapi tidak seperti itu Joy ka..."-ucapan Yeri di potong cepat oleh Joy.

"sssstt, kau berisik"-ucap Joy menghentikan omelan Yeri, sementara Yeri hanya menggeleng melihat tingkah sahabatnya yang satu itu, yang bahkan tidak pernah berubah, selalu terlalu jujur dalam mengomentari sesuatu hal.

Our Heartbeat || BTS x Red VelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang