Sudah 3 Hari aku tinggal dikediaman Nyonya Liana. Keadaanku juga sudah lebih baik.Dia sangat baik sekali kepadaku.
Bayangkan saja dia benar-benar memperlakukanku layaknya seorang Putri.
Dia bahkan membelikanku barang- barang mewah.Disini aku tidak pernah kekurangan apapun . Ahhh aku jadi lupa diri. Ingin sekali aku memintanya agar Nyonya Liana mengadopsiku saja. Hehehe kan lumayan.
Tapi tidak kok. Aku tidak ingin memanfaatkannya. Berasa tidak tau diri sekali aku ini. Sebenarnya aku tidak terlalu nyaman, karena beberapa pelayan menatapku tak suka. Bahkan secara terang terangan sekali hikks..
Ingin pulang rasanya. Walaupun rumahku tidak sebesar ini tapi aku tetap saja rumahku yang terbaik.
Tapi Nyonya Liana bersih keras agar aku tinggal dirumahnya. Dia bilang sangat kesepian jadi butuh teman. Karena suaminya sudah meninggal 3 tahun yang lalu . Dan putranya sibuk mengurus perusahaan keluarga dan sekarang dia ada di New York karena ada pekerjaan katanya.
Akukan jadi tidak enak ya lord.
Tapi untungnya masih ada Nina. Dia salah Satu pelayan yang sangat baik. Dia juga selalu membantuku jika mengalami kesulitan. Jadi aku tidak merasa bosan dirumah sebesar ini.
Aku juga belum mengabari milli, karena beberapa Hari ini dia cukup sulit untuk dihubungi. Aku juga sengaja tidak memberitahu Ibu, karena aku tidak ingin membuat nya khwatir dan tentu saja aku tidak ingin merusak suasana keluarganya.
Jadi Aku hanya mengabari ayah karena dia professor yang mengajar dikelas.
Setidaknya daftar kahadiranku tidak alpa dan agar Pak tua itu tidak mengira aku lari dari kenyataan eh proyeknya. Ya Itu sih yang sangat aku takutkan.
" Selamat pagi nona. Nyonya Liana sudah menunggu untuk sarapan bersama anda."
" Ahhh baiklah"
Ahh Nina untung dia mengingatkanku. Aku tidak boleh membuat tuan rumah menunggu. Sebaiknya aku segera menemuinya.
******
" Selamat pagi Azura. Bagaimana? Apa tidurmu nyenyak semalam? Apa masih ada yang sakit? Apa perlu sesuatu? Aku ak..."
" Aku baik baik saja Nyonya. Sungguh. Dan Selamat pagi juga."
Wah sambutanya seantusias Itu. Aku benar benar takjub. Nyonya Liana memang ter the best lah.
" Ahh syukur lah. Aku senang jika kamu baik baik saja"
" Ini berkat Nyonya juga yang merawat Saya dengan baik. Jadi saya tak mungkin tidak baik baik baik saja kan. Nyonya?"
" Ahhh kamu bisa saja nak Azura...Ayo dimakan aku sudah memasak semua makanan ini untukmu. Semoga kamu suka"
Aku menatap semua makanan yang ada dimeja. Serius Nyonya Liana yang masak? Bukan meragukan loh. Masalahnya banyak bingit. Akukan jadi gimana gitu kan. Padahal kan cuma buat sarapan. Sultan memang beda guys. Ok Mari Kita coba...
Dan.....
Satu suap, dua suap dan 3 suap...
Rasanya benar benar...
" Bagaimana rasanya? Apa kau tid..."
" INI ENAK SEKALI NYONYA. SUNGGUH SEPERTI SURGA!!!"
" Ahhh syukurlah . Kalau begitu silakan dilanjutkan makannya."
Suasana sarapan pagi berjalan hangat dan menyenangkan. Kami juga banyak mengobrol tentang banyak hal menarik. Walaupun topiknya banyak tidak penting. Tapi kami menikmatinya.
Aku hanya berharap semoga hubungan ku dengan Nyonya Liana akan terus berjalan baik... Aku juga tidak tau kenapa.
Ntahlah
Mungkin aku sudah terlanjur nyaman dengan beliau.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride of Mission
FantasyGara-gara misi gila bapaknya. Kini Azura terjebak dalam lingkaran kehidupan Devano pria mapan nan rupawan. Yang Sayangnya sinting dan gilanya gak ketulungan. [KOMEDI ROMANCE FANTASI] -Follow & Share -@DysApril