Chapter six

13 12 0
                                    

Sudah beberapa minggu aku di kurung di kamar setelah libur sekolah semester pertama,tapi semuanya terasa berjalan bertahun-tahun.

Sekarang adalah di hari aku masuk sekolah kembali,aku bersiap-siap memakai seragam dan mempersiapkan buku,dan berharap semua hukuman yang kedua orang tua ku berikan segera selesai.

Aku menghampiri pintu dan berusaha berbicara dengan orang di luar kamar
"Mah..pah.Aku mau sekolah buka pintunya"Teriakku

Terdengar seseorang menghampiri pintu kamarku,dan membuka kunci pintu kamarku.seketika pintu kamarku terbuka,ini adalah kali pertama aku melihat suasana di luar kamar seteleh berminggu-minggu di kurung.

"Ini sarapannya,kamu sarapan di sekolah aja dan belajar yang bener kalau kamu mau gak di kurung terus di kamar dan ini uang jajan nya"ucapnya kepadaku

Aku kira hukumannya akan berakhir hari ini.

"Ayah udah berangkat kerja ya"tanya ku

"Iya"jawabnya dengan wajah datar tanpa senyuman

"Aku berangkat dulu ya mah"Ucapku dengan kecewa

Aku melangkah menuju pintu dan membukanya ,begitu leganya melihat pemandangan di luar rumah .Walaupun hukumannya belum berakhir tetapi aku bisa keluar dari kamar walau hanya saat sekolah saja.

Aku menuju ke arah sekolah dengan jalan kaki,karena jarak dari rumah ke sekolah tidak lah jauh,sebelumnya aku selalu berangkat sekolah dengan rita.Rita adalah sahabatku dari kelas 1 SMP dan rumah kita pun berdekatan,mungkin karena akhir akhir ini aku tidak keluar rumah ,rita  pergi ke sekolah sendiri.

  Saat aku berjalan menuju sekolah terlihat seorang kakek tunanetra yang kebingungan di sebrang jalan,aku pun menghampirinya

"Maaf kek,mau kemana?"tanyaku

"Saya mau ke rumah anak saya"jawabnya

"Dimana rumahnya"aku kembali bertanya

"Rumahnya ibu maya"jawab kakek itu

"Mau saya antar,saya tahu rumahnya bu maya dan kebetulan seraah dengan sekolah saya "ucap ku

"Boleh"jawabnya

Aku memegangi tangan kakek itu dan mengantarnya ke rumah anaknya,aku berpikir aku tidak akan terlambat ke sekolah karena arahnya sama dengan arah sekolahku.
Sesampainya di rumah yang di tuju aku langsung berpamitan

"Ini rumahnya kek,saya pergi ke sekolah dulu ya"ujar ku

"Iya,terimaksih ya"ucap kakek itu

Aku segera melihat jam di tangan ku terlihat sudah menunjukan pukul 07.30 aku langsung berlari ke arah sekolah,
Memang arah nya sama namun hal yang membuatku terlambat yaitu aku harus menuntun kakek itu dan berjalan perlahan.

»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»«««««««««««««««««««««

Baca terus kelanjutannya
Jangan lupa vote ya

I don't want to be a champion.Long versionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang