3. Mati Lampu

268 82 58
                                    

Karena sekolah Riana menerapkan sistem fullday, hari sabtu dan minggu menjadi hari libur bagi seluruh kegiatan di sekolah.

Ya, kecuali ada beberapa kegiatan yang di izinkan seperti ekskul contohnya.

Sabtu cerah ini Riana masih bergelung di kasur dengan selimut tebal yang melilit seluruh tubuhnya, kecuali kepala.

Matanya terpejam setengah, mulutnya menganga, dengan rambut kusut dan mengembang, tak lupa posisi tidur yang sudah sangat memprihatinkan.

Laras hanya bisa menggelengkan kepala melihat putrinya masih tidur pulas padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi.

"Punya anak perawan malesnya kebangetan, liat Tante Minah anaknya rajin banget perasaan. Pagi-pagi udah bantuin Ibunya cuci piring, sapu, ngepel. Yang ini udah mau siang masih belum bangun!" Dumel Laras sambil membuka jendela. Membiarkan matahari menerangi kesuraman kamar Riana.

"Bingung Mama tuh ya, tiap libur bangun siang terus. Rezekimu di patok ayam, dek. Astagfirullah bangun, heh!" Laras mulai menepuk-nepuk kaki Riana.

"Eungh... Apa sih, Ma? Hari ini aku libur tau!" Riana menyipitkan matanya karena sinar matahari cukup menyilaukan.

"Ya libur juga mandi kamu tuh, dek. Cepet mandi sana, bau asem banget pantes gak ada yang mau macarin!"

Riana mendelik, kayak yang dibolehin pacaran aja!

Sedikit cerita, waktu itu tuh Riana pernah di antar pulang sama teman laki-lakinya saat masih kelas 8 SMP.

Setelahnya laki-laki itu diintrogasi habis-habisan oleh Samuel dan Laras. Saat malam tiba, Samuel mengadu pada Papa. Alhasil, besoknya ponsel Riana disita 3 minggu penuh.

Riana mendengus, lalu dengan langkah gontai ia mengambil handuk di belakang pintu dan berjalan menuju ke kamar mandi.

***

Riana duduk termenung, ia habiskan waktu seharian ini dengan membaca novel yang sebenarnya sudah lama ia beli di Gramedia, namun belum sempat dibaca.

Sudah pukul 7 malam, cepat sekali waktu berlalu?

Riana membuka ponsel dan melihat roomchatnya dengan Athala.

Athala
Gue bosen banget anjir

Riana
Sama, gue juga gabut jir

Athala
Mau gak kalo kegabutan lo menghasilkan duit Ri?

Riana
Boleh tuh, gimana caranya?

Athala
Open BO gas!

Riana
Sinting

Athala
HAHAHAHA


Riana menghela nafas, tiba-tiba saja dia kepikiran si cowok berkacamata itu.

'Namanya siapa ya?' batin Riana.

Riana cengengesan dan tersenyum malu-malu sambil memukul-mukul bantalnya saat membayangkan cengiran maut cowok itu.

Seolah tak diizinkan untuk menghayalkan si tampan, di detik selanjutnya lampu seluruh rumah mati mendadak.

Riana terkejut, dengan cepat ia menyalakan senter lewat ponsel dan mulai berjalan menuju ke ruang tengah.

Di sana, Riana melihat Samuel yang sedang asik bermain ponselnya di sofa, lalu Riana memutuskan untuk ikut duduk di samping Samuel.

"Nih ada lilin, lampu emergencynya lupa di charge jadi gak nyala," Laras datang membawa 2 lilin, 1 lilin menyala sedangkan 1 lagi tidak.

SEBUAH CARA MENYAYANGIMU (REPUBLISH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang