Riana sedang duduk dengan Ijazah, SKHUN, dan Rapor SMP nya yang tergeletak di kasur. Tangannya dengan lincah memasukkan tiap digit nomor untuk mengisi data seperti yang di perintahkan wali kelasnya.
"Nomor peserta ujian," Gumam Riana. Pandangannya tertuju pada SKHUN nya.
Setelah selesai Riana mulai membereskan berkas-berkasnya lalu kembali merebahkan diri di kasur.
"Nava..." matanya terarah ke langit-langit kamarnya. Sesekali bibirnya tersungging senyuman malu.
Ah sial Riana jadi teringat kejadian tadi!
Untungnya setelah hal memalukan itu tak lama kakak-kakak dari ekstrakurikuler Pramuka datang dan mengarahkan mereka untuk segera mengikuti kegiatan kepramukaan di lapangan utama.
Riana menghela nafas, "Cape banget emang punya temen hobi cepu,"
Tak lama alis gadis itu mengkerut, "Nama lengkapnya Nava apa ya?"
Sesaat kemudian bola matanya melebar.
"Oh iya di link web tadi kan ada pilihan kelasnya! Terus nama siswa udah terdata semua buatsatu angkatan juga, jadi tinggal ngisi nomor-nomor aja. Fiks nama dia pasti ada!" Dengan segera Riana mulai menggulir ponselnya.
Tak butuh waktu lama gadis itu pun menemukan sebuah nama yang cukup meresahkan hatinya belakangan ini.
18. 10 IPA 1 - Navariel Haidar.
"Namanya aja ganteng banget, astaga!" Riana tersenyum mesem-mesem sambil berguling-guling di kasur.
"AAAA MAMAAA~" Gadis itu berteriak tertahan dengan posisi telentang, suaranya teredam karena wajahnya tertutupi bantal, tak lupa kakinya yang terus-menerus menendang udara.
Dengan segera Riana beranjak dari kasur untuk mendudukkan diri di meja belajarnya.
Tangan Riana meraih pulpen serta sebuah binder yang sudah biasa menemani harinya untuk menuangkan segala pikiran juga hal yang ia rasakan.
Bibir Riana menyunggingkan senyuman lebar, mata kecilnya menyipit pertanda gadis itu begitu senang.
Catatan hari ini,
Baru tau deh nama asli dia.
Sumpah namanya ganteng banget!
Navariel Haidar.
Eh kayak pernah denger deh nama dia, siapa ya?
Oh iya!
Navariel Haidar kan nama jodohnya si Riana Puspita Dewi HAHAHAHAHAHA
Aamiin-in jangan?
Setelah selesai, Riana terbahak geli sendiri saat membaca kembali apa yang ia tulis.
"Udah sinting kayaknya gue! Btw, AAMIIN!"
***
Seorang laki-laki keluar dari kelasnya, berjalan menuju lapangan di mana oprec ekskul dan bazar kuliner diselenggarakan.
"Lo mau gabung ekskul apaan, Nav?" Tanya Imam seraya merangkul bahu Nava.
"Paskib," Nava terus berjalan, melihat ke arah stand Paskibra.
"Oke lah, gue juga, kuy!"
Laki-laki itu langsung mauk ke barisan dengan tenang. Nava sesekali menanggapi Imam yang terus menerus berbicara.
"Lo tau gak? Kemaren gue dikejar anjing komplek! Sialan lo ninggalin gue, Nav!"
Nava terkekeh.
"Bego, anjing lo ledekin."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH CARA MENYAYANGIMU (REPUBLISH)
Genç KurguTiap orang berbeda-beda dalam menunjukkan kasih sayangnya. Ada yang berupa tindakan, memberi sebuah hadiah, atau pun sepenggal manis yang diukir dalam rangkaian kata. Dan aku merupakan salah satu dari mereka yang juga akan melakukannya. Melalui unta...