Sedari tadi Boomi tak hentinya mengumpati Sodam yang tengah duduk di hadapannya,ohh saat ini mereka tengah berada di kafetaria kampus untung saja listrik sudah kembali seperti semula karena telah di perbaiki,tetapi acaranya tentu saja tidak bisa di lanjutkan,keadaan di dalam aula sangat berantakan.
Kembali pada Boomi dan Sodam,mereka berdua dan mahasiswa yang lainnya tengah memakan hidangan yang di sediakan khusus untuk malam festival,kecuali Boomi yang kini masih menatap Sodam dengan penuh angkara.
"Kau tidak memakan makanmu?"
Boomi mendengus begitu Sodam bertanya padanya setelah gadis itu menghabiskan makanannya sendiri.
"Kenapa kau mau memakannya?!"
Mendengar nada sinis Boomi sontak membuat Sodam mengangkat sebelah alisnya,ada apa dengannya?,tanya gadis berwajah datar itu di dalam pikirannya.
"Ya,aku akan memakannya jika kau tidak mau"
Saat Sodam hendak meraih nampan makanan milik Boomi tiba tiba si gadis Jo itu langsung menarik nampan itu terlebih dahulu sebelum Sodam berhasil meraihnya.
Ck,walaupun Boomi tengah dilanda amarah seperti ini ia tetap tidak akan menyianyiakan sesuatu yang bisa meminimalisir pengeluaran uangnya,ia juga belum makan sebeluk.berangkat ke festival kampus,jadi ia tidak akan membiarkan Sodam memakan jatah makanannya.
"Kau ini kaya,kenapa masih rakus dengan gratisan?!!!"
Persetan dengan mulutnya yang kini tengah menggembung lantaran mengunyah makanan dengan kadar emosi yang belum menurun,Boomi masih saja berteriak emosi pada Sodam.
"Kau ini sebenarnya kenapa,Jo?'
Astaga,Boomi ingin sekali menendang bokong gadis berwajah datar yang kini berada di hadapannya begitu pertanyaan itu meluncur dengan nada ogah ogahan.
Sungguh,jadi dari tadi Sodam tak tahu sama sekali alasan mengapa ia kesal dengan gadis Park menyebalkan yang sayangnya adalah temannya itu?
Rasanya Boomi ingin tenggelam saja di sungai han.
"Ahhh,sudahlah kau benar benar menyebalkan dan wajah datar mu itu membuatku ingin buang air besar"
Untung saja Boomi masih mempunyai stok kesabaran lebih untuk menghadapi temannya yang super menjengkelkan itu,jika tidak?
Sudah di pastikan Park Sodam tak akan mempunyai sehelai pun rambut di kepalanya saat ini juga.
Bisa bisanya gadis itu tidak tahu kenapa ia sedari tadi di rundung amarah,ya itu semua karena Sodam yang telah membuat kesenangannya dengan cepat berakhir,apa itu?
Tentu saja kejadian di aula beberapa saat lalu,di mana ia yang di selamatkan oleh dosen tampan pujaan hatinya,Kim Taehyung,ohh astaga pipinya terasa panas ketika mengingat akhir posisi mereka,jika saja Sodam tak datang dan mengusik maka mungkin posisi itu akan terjadi lebih lama lagi.
"Makananku sudah habis,aku pulang!"
Sodam tak memberikan respon berarti saat Boomi meninggalkan meja masih dengan amarah yang melingkupi,sebenarnya ia juga tahu kenapa gadis itu bisa marah padanya,tetapi ia lebih memilih untuk pura pura tak tahu,sengaja ingin membuat gara gara saja pada Boomi.
***
Seorang anak adam kini tengah berdiri menatap pantulan dirinya sendiri di hadapan cermin yang terletak di dalam toilet,setelah mengusap wajahnya dengan kasar dirinya menghela nafas cukup kasar.
Kentara sekali bahwa ia tengah gusar,apa yang membuatnya seperti itu?,ya tentu saja kejadian beberapa saat lalu dimana dirinya yang menyelamatkan seorang gadis dan mengesampingkan nyawanya sendiri yang juga mungkin bisa ikut dalam bahaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Like You"Mr.Kim"
Diversos"Mr.Kim,kau tampan aku menyukaimu jadilah pacarku" "Gadis gila" Bagaimana ya mendefinisikannya,yang jelas Boomi itu suka,sangat suka pada dosen tampannya yang kelewat dingin seperti beruang kutub itu.