Menua dalam cinta

201 17 8
                                    

Ini bukan lanjutan Turun Ranjang yaaa cerita nya aku rubah jadi beda .

mereka semakin dewasa . Semakin saling mencinta. Bahkan kini Raja tak sedikitpun mau jauh dari istrinya. Seperti saat ini

" jangan lama ya "

"Iya nggak lama kok cuma mau ke  kamar mandi . Jangan alay kita udah tua mas "

"Siapa yg bilang kita udah tua ? "

"Kita udah punya dua cucu bentar lagi si bungsu mau nikah "

"Itu bukan alasan untuk menjadi tua sayang "

........

Percakapan sepasang suami istri yang sudah tidak muda lagi ya bahkan mereka berdua telah beruban

Lyana dan Rajata ini adalah sepasang suami istri yang pada awalnya terpaksa menikah karena perjodohan . Maklum saja orang dulu memang begitu harus memilihkan anak semua hal termasuk jodoh . Namun kali ini perjodohan berjalan sesuai harapan . Setahun menikah akhirnya mereka benar-benar saling jatuh cinta tak bisa saling jauh .
......

"Ehh ada cucu oma sayang uttututuu lucunyaa eh gimana udah priksa ke dokter? "

"Udah Mi beneran tahun ini Rayyan beneran punya adik "

"Alhamdulilah eh ralat dong kak yg jadi kakak bukan cuma Rayyan tapi si kecil Rafka juga bakal jadi kakak wahh... "

"Ohh iyaa lupa. "

Percakapan di ruang tamu itu melahirkan banyak sekali kehangatan . Lyana dulu memang sedikit menyesali keputusan orang tuanya untuk menikahkannya di usia yg sangat belia yaitu delapan belas tahun ,dengan Rajata pun yang hanya terpaut setahun lebih muda darinya. Ini yang kemudian mengakibatkannya menjadi nenek di usia yg belum teramat tua dan akhirnya ketiga anak perempuannya kompak mengikuti jejak orang tua mereka.
Anak sulungnya Amelia menikah saat masih kuliah smester lima tak berselang lama putri keduanya Aureli menikah pun masih di bangku kuliah smester dua . Berbeda dengan si bungsu Almira yang baru menyelesaikan studinya kini sedang mempersiapkan pernikahannya.

........
"assalammualaikum "

"Waalaikumsalam "

"tadi katanya anak -anak kesini "

"Iya tapi mereka udah pulang oh ya kamu udah makan ?"

"Belum ,mau makan ayam ungkep buatan kamu kan udah janji tadi pagi mau masak "

"Iya sih tapi harusnya kamu bilang kalau bakal pulang se siang ini biar makanannya aku kirimin ke kantor"

"Mau makan berdua "

Wanita yg baru berusia 47 tahun itu hanya bisa tersenyum saja melihat tingkah laku suaminya itu .

Selesai makan seperti biasanya Rajata akan minta di temani berbincang . Tapi kali ini perbincangan mereka lebih terasa hangat karena sedari tadi Rajata terus memeluk Lyana .

"Kamu kenapa ?"

"Nggak kenapa -napa kok cuma pengen peluk kamu aja nggak boleh ?"

"Boleh kok "

Lyana balas memeluk suaminya itu. Yah  memang mereka tak pernah sempat menghabiskan waktu berdua saat masih muda dulu . Mengurus tiga anak dengan pekerjaan yg tidak ringan membuat mereka melupakan waktu sebagai sepasang kekasih yg juga perlu berdua.  Dan kini seolah ingin menebus waktu puluhan tahun lalu ,mereka jadi lebih ekspresif dengan bahasa kata cinta serta sentuhan hangat . Bagi sebagian orang bahasa kehangatan cinta hanya wajar untuk pasangan muda tapi mereka sesunggguhnya salah sebab cinta itu tidak ada ukuran usia . Bukan berarti ketika kita sudah tua maka cinta juga rapuh dan menua . Begitulah dua insan ini memandang cinta

"Ly kamu tau nggak sebenarnya dulu aku nggak punya ekspektasi buat nikah di usia sembilan belas tahun "

"Hmm"

"Iya aku tuh rencana nikah umur tiga puluh tahun dan waktu kita di jodohin aku sempet ragu bahkan nolak , karena aku cowok aku ngerasa nggak siap dan belum mapan lulus kuliah pun belum aku ngerasa nggak siap untuk tanggung jawab ini . Haaa tapi entah kenapa aku bisa yakin setelah itu untuk bilang iya mungkin karena muka kamu yg polos dan lugu yang untuk beberapa tahun nya nggak akan protes kalo cuma makan nasi sama garam .

"Oh jadi muka ku itu modelan gampang di begoin gitu "

"Dan ternyata aku salah kamu nggak sebego itu kamu nggak segampang itu di bawa susah "

"Ya iyalah mana ada aku mau di ajak makan nasi sama garam doang orang di rumahku aja aku di kasi makan gak pernah nggak enak , aku di kasi uang jajan tiap hari aku di sekolahin dari TK sampe SMA aku di beliin baju di beliin ini itu dan kamu mau seenaknya kasi aku makan garem ya no way "

"Ya makanya itu aku jadi kerja terus tapi ujung -ujungnya kamu yg bilang mendingan makan cuma nasi sama garem dari pada uang banyak tapi di tinggal terus kamu juga sampe nangis -nangis waktu itu kamu bilang aku nggak perhatian aku nggak sayang kamu aku pergi selingkuh lah aku ini lah aku itulah "

"Ya kamu juga harusnya tau batesnya kerja boleh tapi tau waktu dong ya wajar lah istri khawatir".

"Khawatir sama  bucin beda tipis ya kakak saking cintanya kamu rela makan garem doang asal nggak di tinggal "

"Nggak gitu ih aku nggak bucin aku cuma -

"Cuma apa cintaku ..  dan dulu aku juga inget kamu sampe bilang nggak apa -apa aku cari istri lagi  . Waktu itu kamu kena kanker rahim tapi akhirnya kamu sembuh dan aku mau tanya nih tawaran itu masih berlaku nggak ? "

"Oh jadi kamu manis gini ada maunya ? Hmm jadi kamu mau poligami ? Hm emang masih ada yg mau sama kakek -kakek cucunya dua ? Satu lagi emang masih sanggup ngasi makan anak orang?"

"Masih ada yg mau lah bahkan bucin sayang banget sama aku yg cantik , manis sexy yang baik perhatian -"

"Ihh siapa ? Bilang siapa perempuan itu apa dia gak tau kamu udah punya tiga anak dan dua cucu ? Kamu jahat"

"  di tinggal ke dapur buat ambil minum aja marah karena aku lama. kalo aku telat makan dia kawatirnya setengah mati sampe nangis . Kalo tidur harus di peluk kalo nggak dia pasti kebangun masih cantik banget sih di mataku walapun udah ada satu dua uban yg tumbuh "

"Loh tadi marah sekarang peluk -peluk ada apa nih hmm? "

"Love you "

"Love you more sayang

"Ini punya siapa Ly ? , Please jangan aneh aneh masa kita udah punya dua cucu kamu hamil lagi "

"Hmmm hmm sepertinya opa lupa ya kalo oma ini udah oprasi angkat rahim sepuluh tahun lalu ?"

"Iya kita mau nambah cucu ini tuh punya Amel "

"Alhamdulilah "

Huft

TAMAT

THE REAL CERPEN IS BACK HEEEE


JODOH (Cerpen )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang