Mr. Nian berdiri didepan sembari menggerakan kedua jemari tangannya, menjelaskan dengan detail rumus matematika yang sudah ia tulis di papan putih kelas XI IPA B itu. Tentu saja semua siswa memperhatikannya, sembari menulis catatan dibuku tulis masing-masing.
"Sampai sini ada yang ditanyakan?" Tanya Mr. Nian dengan memandang satu persatu wajah siswanya secara bergantian memastikan bahwa mereka sudah memahami apa yang telah ia jelaskan.
"Belum ada Mr.." Sahut secara kompak siswa XI IPA B.
"Baiklah kalau begitu Mr. akan memberikan 3 Soal lalu kalian kerjakan." Ujar Mr. Nian dengan memberikan senyuman yang membuat para siswanya senang dengan pelajaran Matematika yang ia sampaikan.
Jam istirahat berlangsung, nampak sedari bel istirahat berbunyi teman sekelas Ara mendekat untuk mengajaknya berkenalan.
Alta sudah keluar dari kelasnya ia sedang duduk di kursi panjang sembari membaca buku komik ditaman dekat lapangan basket. Dengan mendengarkan musik yang terhubung dengan ponselnya dan mengalir melalui earphonenya. Tentu kehadiran Alta di taman mengundang banyak perhatian dan menjadi perbincangan ciwi-ciwi yang sedang berada di taman.Tubuh yang begitu ideal, wajahnya yang tampan mampu memanjakan mata orang yang memandangnya. Beberapa saat kemudian seorang datang mendekatinya dan duduk disebelahnya. Sontak pemandangan itu menghebohkan semua orang yang sedang berada di Taman sekolah. Siapakah yang berani mendekati bongkahan es batu yang berwujud manusia itu?
" Aku tidak tahu apa kesukaanmu,aku juga tidak tahu apa yang menjadi favoritemu. Tapi ini sesuatu yang aku suka. Dan semoga saja kamu juga suka. Terimakasih." ujar seseorang itu sembari meletakan susu coklat disebelah Alta.
Seketika Alta memalingkan pandanganya dari Buku Komik yang sedari tadi ia baca. Memalingkan pandangannya kepada seseorang yang berada disampingnya. Orang itu siapa lagi kalau bukan Ara. Ara meletakakan susu coklat di sebelah Alta tanpa sengaja beberapa helai rambutnya yang tertiup oleh angin mengenai jemari tangan Alta yang sedang memegangi buku. Hanya saja Alta diam dan kembali membaca buku komiknya, Ara kemudian pergi kembali ke ruang kelasnya meninggalkan Alta.
Sore hari kondisi Tn. Jihoon kembali menurun dan ia pingsan saat hendak berjalan ke kamar mandi, hal ini mengharuskannya untuk dilarikan ke Rumah Sakit.
Dengan menggunakan seragam Alta pergi menuju rumah sakit. Ia mendapat pesan dari Uncle Sam saat perjalanan pulang dari sekolah.
" Uncle Sam :
Taa..Kekek barusaja dilarikan ke RS Medika,ia tadi pingsan, sekarang ia berada di ICU kalau sudah selesai dg sekolahmu kemarilah"Isi pesan dari Uncle Sam membuat Alta begitu amat sangat hancur. Bagaimana tidak tadi pagi saat hendak berangkat sekolah kakeknya baik-baik saja.
Alta yang sudah berada dalam bus turun lalu mencari angkotan umum untuk pergi ke Rumah Sakit. Tak lama angkot bewarna kuning datang, namun padatnya lalu lintas saat sore hari membuat angkot yang ditumpangi Alta terjebak macet dan sulit untuk putar balik.
Tanpa berfikir panjang ia meminta sopir angkot untuk menurunkannya. Alta menyodorkan uang kepada sopir saat angkot berhenti, Alta langsung keluar dan berlari.
" Heyy nak kembalianmu." Teriak sopir angkot meneriaki Alta yang sudah berlari jauh.
Sesampai dirumah sakit ia melihat neneknya duduk didepan ruang ICU sembari menangis terisak dalam dekapan Uncle Sam.
Kaki Alta seketika lemas dan tak mampu menopang tubuhnya, air matanya jatuh menghujani wajahnya bersamaan dengan badan yang meluruh kelantai.
Pikirannya begitu suram,ia tak bisa membayangkan bagaimana jika kakek yang begitu ia sayangi pergi meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTANA
Romance"Aku menemukan seseorang yang mampu memecahkan dinginnya sikapku, meneduhkan hatiku dengan sikapnya dan ia menjadi alasan untuk setiap kebahagiaanku. Aku bersyukur karena telah memilikinya" -Altana Hastadigo Lim ✨ ✨ "Dia selalu ada saat aku kesulita...