Siang hari sebelum malam pensi setelah insiden Ara dan Alta hilang di hutan yang membuat heboh, panitia tidak memperpanjang permasalahan karena itu murni ketidaksengajaan dan mengantisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Kini sebagian siswa dan panitia tengah sibuk menyiapkan acara untuk outbound di sekitaran pantai.
"Ta kamu gapapa tuh ikutan outbound?" Kata Rozie yang duduk bersama Alta.
" Hmm"
"Tapi kan semalaman situ tidur tuh bareng setan-setan, dan hewan-hewan buas."
Alta menatap tajam Rozie dan berkata "Hmm, secara gak langsung itu penghinaan untuk Ara!"
Roziepun merinding dengan tatapan tajam Alta. "Ee serem amat tuh mata! Bercanda, mana ada sih setan cantik modelan Ara ya kan, eh tunggu kenapa kamu kayak gak terima gitu? Ahh curiga nih, jangan-jangan.." Ledek Rozie sembari memainkan alisnya keatas lalu kebawah, Alta memutar bola matanya ia diam tanpa membalas."hu dasar!! yaudah kalau gitu orang cakep ketenda bentar mau ambil ponsel"
"Dih terserah.."
Setelah itu Rozie pergi ketenda dan Alta duduk di pinggir pantai sendirian. Alta duduk sembari mendengarkan lagu yang ia putar melalui ponselnya.
Ia menyukai gemuruh ombak pantai yang bergerak kearahnya dan ombak lain yang menerjangi karang, saat lagu berganti tiba-tiba ia mengingat kejadian semalam bersama Ara lalu ia mengetik sesuatu didalam ponselnya.
(Author saranin kalian play lagunya Adera-Muara biar ngena 🤪)
Alta terkekeh mengingat kejadian Ara yang mencoba menangkap kunang-kunang. Ia menyapu pandangan kesegala arah pantai dengan kepalanya yang mengangguk-angguk menikmati alunan musik. "Setenang ini berada dipantai ternyata, suara gemuruh ombak men-" Kata Alta terhenti.
"Huh?" Alta mengerutkan dahi memperjelas penglihatannya. Pandangannya tertuju oleh seseorang yang sedang duduk sendirian sembari memeluk kedua kakinya.
"Siap- ? Eh, Ara??" Kata Alta, lalu ia beranjak dari duduknya dan menghampiri Ara.
.
.
."Hey!! " Kata Alta menepuk bahu Ara.
"Yaakkkk!! Astaga" Kata Ara keget sembari memegang dadanya, lalu ia mendongakan wajahnya dan menatap seseorang yang kini sedang berdiri disampingnya. "Isss Alta kaget.. Kalau aku jantungan gimana? Aku belum siap mati muda ya"
"Haha maaf-maaf, kamu ngapain duduk disini sendirian hmm?" tanya Alta
"Ngepet.."
"Huh? Really?"
"Arrghhh!! Ya lihat pantailah Altana, pantai, p-a-n-t-a-i! Ya kali ngepet di pinggir pantai" Kata Ara kesal mengepal kedua tangannya.
Alta tekekeh gemas sembari mengacak rambut Ara. Lalu Alta duduk disamping Ara mengikuti arah pandangnya. Setelah beberapa saat kemudian." Ada masalah?" Tanyanya.
"Kamu dari mana?" Tanya balik Ara tanpa membalas pertanyaan Alta.
"Aku? Hmm dari sebelah sana" Jawab Alta menunjuk arah dimana ia tadi duduk dan dibales anggukan oleh Ara.
"Raa?"
"Hmm"
" Kalau ditanya itu dijawab, jangan dialihin gitu, ini bukan arus mudik lebaran.. Kamu kenapa hmm?"
Ara menghela nafasnya kasar " Hmm.. Aku gapapa kok Taa, cuma lagi males aja sama Bela dan teman-temannya dari tadi mereka nyindirin aku" Alta mengerutkan dahinya " Katanya aku suka cari perhatian kesemua orang terlebih ke kamu." Jelas Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTANA
Romance"Aku menemukan seseorang yang mampu memecahkan dinginnya sikapku, meneduhkan hatiku dengan sikapnya dan ia menjadi alasan untuk setiap kebahagiaanku. Aku bersyukur karena telah memilikinya" -Altana Hastadigo Lim ✨ ✨ "Dia selalu ada saat aku kesulita...