Perhatian

227 10 34
                                    

[FOLLOW DULU YOK SEBELUM MEMBACA!!! JANGAN LUPA VOMENT NYA JUGA QAQA]

Happy reading




Keheningan terjadi sepanjang perjalanan menuju kampus. Ibrha fokus menyetir, sedangkan hannah duduk melamun di sisi ibrha.

"Sorry."

Hannah terkejut, apakah telinganya bermasalah? Ia tadi tidak salah dengan kan, kalau ibrha memulai pembicaraan.

Ditambah lagi ibrha meminta maaf? Sungguh sulit dipercaya.

"Hah?"
Hannah melongo.

Beberapa detik kemudian, ibrha membuang nafas panjang dan mengulangi perkataannya.

"Gue minta maaf."

"Buat?"

"Tadi. Gue gak ada maksud bentak lo."

Hannah tersenyum kecil tanpa sepengetahuan ibrha. Ternyata ibrha tak sejahat yang hannah pikir. Walau sedikit, masih ada kasih sayang yang sepupunya itu tunjukan. Tidak tau aslinya.

"Gapapa kok. Gue udah maafin lo."
Hannah tersenyum simpul.

Mobil yang dikendarai ibrha berhenti di sebuah kampus elit di Jakarta. Hannah dan ibrha langsung turun. Mereka akan melihat-lihat kampus tersebut. Apabila cocok, ibrha akan kuliah di situ.

Hannah dan ibrha mulai jalan-jalan melihat bagian-bagian kampus di mulai dari perpustakaan, ruang kelas, masjid kampus, taman kampus, dan masih banyak lagi.

Selama mengelilingi kampus pun mereka berdua hanya diam. Setelah ibrha menjadi dingin seperti sekarang, hannah agak sungkan untuk berbicara dengan ibrha.

Hannah dan ibrha memerlukan waktu sekitar 3 jam untuk melihat isi kampus, walau tidak semua si. Mereka kemudian memutuskan untuk pulang.

Kriukk

Di perjalanan pulang tiba-tiba saja perut hannah berbunyi minta diisi. Karena sejak pagi ia sama sekali belum makan, ditambah sekarang juga sudah waktunya makan siang.

Hannah berdoa semoga saja ibrha peka dengan kode yang ditunjukkan perutnya.

Benar kata orang, bahwa jangan pernah berharap kepada manusia, karena sekali dikecewakan, sakitnya melebihi diputusin pacar.

Harapan hannah hampir pupus, karena sekarang ia sudah berada cukup dekat dengan rumahnya. Kira-kira 15 menit lagi ia sampai rumah.

Namun ternyata ibrha memarkirkan mobil yang dikendarainya di depan sebuah restauran seafood.

Hannah senang bukan main. Ia kira ibrha tega membiarkannya kelaparan.

Sesampainya di dalam restauran, ibrha yang memimpin jalan duduk di pojok ruangan lantai 2. Karena restauran ini memiliki 2 lantai.

"Mba."
Ibrha mengkode pegawai restauran dengan mengangkat tangan.

"Iya, mas, mba. Mau pesan apa?"
Tanya pegawai restauran itu sambil menyerahkan buku menu.

"Saya, em...pesen ini sama ini saja mba."
Ucap ibrha sambil menunjuk menu yang dipilihnya.

"Minumnya?"

"Ice lemon tea."

"Oke. Mba nya mau pesan apa?"

"Samaain aja mbak."
Ucap hannah tanpa mengetahui apa yang dipesan ibrha. Ibrha memesan makanan berbahan udang, padahal hannah alergi dengan udang.

"Oke. Mohon tunggu sebentar."

"Iya."
Jawab hannah singkat.

"Lo kenapa nyamain pesanan gue?"
Tanya ibrha. Ia heran kenapa hannah mau makan udang. Padahal dia alergi terhadap udang.

Good Girl & Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang