6. Hari Pertama Ekstrakurikuler.
Selama satu Minggu ini Naya selalu berangkat lebih awal membuatnya bangga pada dirinya sendiri yang bisa bangun lebih pagi dan datang ke sekolah tanpa terlambat. Dan Bukan hanya Naya, Pak Harto pun ikut bangga setiap melihat Naya masuk gerbang sekolah tanpa harus berlari lari sambil memanggil namanya agar tidak menutup gerbang masuk. Love hate relationship antara kedua orang ini memang cukup menarik!
Dan Mulai Minggu ini seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang sempat libur karena ajaran baru sudah akan mulai aktif kembali, begitu juga dengan ekstra fotografi yang Naya pilih tahun ini. Infonya nanti setelah pulang sekolah, Naya harus berkumpul diruang fotografi untuk pertemuan pertama ekstra.
Naya cukup semangat, mengingatkan ini termasuk hal baru yang akan ia coba, sambil mengeratkan genggamannya pada ransel birunya, Naya mengucapkan semangat untuk dirinya sendiri, sambil berharap banyak hal hal menyenangkan yang akan menyambutnya nanti.
***
Suara bel khas yang paling ditunggu oleh para siswa sudah mulai samar terdengar setelah berbunyi 5 menit yang lalu, suasana kelas pun mulai ramai dengan para siswa yang sibuk mengemasi barang barangnya, begitupula dengan Naya dengan cepat membuat Dara menoleh "Naya hari ini ekstra?" Tanya Dara, sambil memasukkan beberapa buku dan tempat pensilnya kedalam tas.
Naya yang diberi pertanyaan menoleh, dengan senyum lebar dia mengangguk "Iya dong" jawabannya cukup semangat, membuat Dara yang mendengarnya ikut mengembangkan senyum, lalu mengangkat tangannya ke udara membentuk sebuah kepalan "Semangat ya, Naya!" Kata Dara.
Mereka lalu berjalan bersama keluar kelas, sebelum berpisah di lorong sekolah karena Dara harus keruang musik yang ada di lantai 3, sementara Naya berjalan santai menuju ruang fotografi yang berada di sebelah kantin. Tak lama matanya menangkap sosok yang tidak asing sedang berjalan dengan sepasang earphone ditelinganya.
"Geaa!"
Panggilan Naya yang cukup keras membuat Gea menghentikan langkah, gadis berkuncir kuda itu sempat menoleh ke kanan mencari sumber suara sebelum menemukan Naya dibelakang yang sedang melambaikan tangan dengan senyum lebar. Gea ikut melempar senyum sambil melepaskan earphone yang dari tadi menyumbat telinga dan membalas melambaikan tangan saat Naya mulai menghampirinya.
"Hai, Nay" sapa Gea, sebagai pengingat gadis tadi adalah Geasya Ayunda, Gadis yang tengah gencar didekati oleh Rafa sejak tahun lalu.
"Hai Ge, mau ekstra ya?" Tanya Naya, sambil berjalan bersisian disamping Gea mereka berdua cukup dekat, karena satu sekolah saat SMP dulu.
"Iya, Nay" jawab Gea, lalu tersenyum manis. Naya sempat dibuat terpaku saat melihat senyum manis Gea.
Geasya itu cantik—bahkan sangat cantik. Kulitnya putih bersih dan halus, dengan pipi yang merona alami. Matanya cokelat muda, dihiasi bulu mata lentik yang menambah pesona setiap tatapannya. Hidungnya mancung dan bibirnya tipis berwarna merah muda, seolah selalu tersenyum meski sedang diam. Rambutnya panjang bergelombang, berwarna hitam memberi kesan anggun dan manis. Postur tubuhnya tinggi semampai dengan kaki jenjang yang menambah daya tariknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANAYA
Novela JuvenilKisah ini dimulai saat Naya menolong Arkan yang terlibat perkelahian di gang samping kompleks perumahannya, Naya yang menggangap Arkan menyebalkan lalu keadaan yang selalu membuat Arkan berada di sekitar Naya. Kata orang Arkan itu cuek, tapi kata Na...