Nian menatap tajam Xie "cepat ini perintah" Tegas Nian dengan nada kesal. Mau tak mau Xie harus tidur bersama dengan Nian untuk malam ini.
———
Nian dan Xie tidur berdua dalam satu kasur. Malam cukup sunyi dengan suara hewan yang bersahut-sahutan membuat Nian merasa nyaman.
Nian merasa heran. Ia berada di sebuah taman indah dan luas. Ia berjalan-jalan di sekitarnya dan menemukan kastil besar yang menjulang tinggi. Tetapi ada sesuatu yang membuatnya bingung, ia melihat sebuah telur raksasa dengan corak aneh di seluruh permukaannya.
Dengan hati-hati ia berjalan mendekati telur itu dan mengetuk-ngetuk telur itu.
"Telur apa ini?" Tanyanya sambil mengelus permukaan telur itu.
"Tuan apakah itu kau?"
Nian merasa terkejut saat mendengar suara tetapi tak memiliki wujud. Ia clingak-clinguk mencari keberadaan orang itu tetapi nihil ia tak menemukannya. Ia bukan orang penakut tetapi mengingat ia di dunia entah dunia apa ia tak tahu jadi ia merasa sedikit was-was jika ada hal berbahaya yang mendatanginya.
"Apa kupingku sudah tak berfungsi?" Entah pertanyaaan konyol apa yang Nian lontarkan kepada dirinya sendiri.
"Tuan apakah anda bisa mengeluarkanku dari sini?"
Lagi-lagi Nian terkejut dengan suara yang menggema di telinganya. Ia mengambil sikap waspada siapa tau ada yang ingin berbuat jahat padanya.
"Siapa kau?" Tanya Nian dengan suara lantang.
"Aku Yuan. Aku adalah hewan mistik. Tolong keluarkan aku dari dalam sini" Ucapnya dengan nada memohon.
Nian masih bingung dari mana asalnya suara itu "kau di mana? Dan bagaimana caranya aku bisa mengeluarkan mu?" Tanyanya sambil clingak-clinguk.
"Aku di dalam telur, kau teteskan saja darahmu di atasku" Ucapnya dengan suara keras agar Nian bisa mendengarnya.
Nian tanpa pikir panjang langsung melukai jarinya dengan tusuk konde yang ia gunakan lalu ia meneteskan darahnya di atas permukaan telur itu. Seketika muncul cahaya putih menyilaukan membuat Nian menutup matanya.
"Tuan anda bisa membuka mata anda" Ucap Yuan dengan wajah sumringah.
Nian perlahan-lahan membuka matanya dan terkejut melihat seekor naga berwarna merah dan sebuah batu Ruby merah di kepala naga itu membuatnya terperangah melihatnya.
"Wah kau ini hewan apa?" Tanya Nian dengan mulut yang menganga. Sedangkan Yuan merasa kesal karena di samakan dengan hewan, ya walaupun ia memang hewan tetapi tolong hormatilah ia sedikit saja.
"Maaf tuan, saya adalah Naga" jawabnya acuh tak acuh.
Nian yang mendengar itu seketika mengubah ekspresinya menjadi datar "aku tahu kau Naga, maksudku kenapa kau beda dari Naga-naga yang pernah aku lihat?" walaupun cuma lihat di buku Lanjutnya dalam hati bertanya.
"Mungkin karena aku spesial" Jawab Yuan sombong.
"Cih kau ini sombong sekali, aku hanya bertanya" Ucap Nian dingin lalu meninggalkan Yuan.
Tuan yang melihat itu seketika langsung mengejar Nian "eh tuan aku akan menjelaskannya" Ucapnya sambil mengejar Nian.
Nian berhenti sejenak lalu berbalik ke arah Yuan "baiklah cepat katakan" ucapnya sambil bersedekap dada.
"Hufft baiklah, aku adalah hewan spiritual legendaris yang sudah di segel berabad-abad lamanya di dalam telur itu, karena dulu tuanku menyegelku dan mengatakan aku harus menunggu lima belas tahun lagi baru ada tuan baru yang mengontrak ku dan itu adalah kau tuan" Jelas Yuan dengan nafas tersengal karena berbicara tanpa henti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Kematian (End)
FantasyPricillia Christie Argantara. Seorang gadis dingin, acuh, serta tak mempunyai belas kasihan bertransmigrasi ke tubuh seorang putri yang dianggap sampah. Pricillia memiliki otak jenius, ia sering melakukan uji coba pada beberapa tanaman dan hewani s...