Happy Reading
Nian menatap Liu dengan tatapan lesu "Hm kau sangat beruntung, karena memiliki elemen, sedangkan aku tak memiliki elemen apapun" Ucap Nian sendu.
—————
Xie menatap iba atasannya karena tak mempunyai elemen apapun.
"Jangan berkata demikian, ayo aku akan mengajak kalian menghadap ke guru Li" Ucap Liu lalu berjalan mendahului Nian dan Xie.
Mereka bertiga berjalan beriringan menuju ruangan guru Li atau seorang master yang mengajari mereka kultivasi dan melatih elemen.
Saat mereka masuk, yang pertama kali mereka lihat adalah seorang pria paruh baya yang sudah memasuki kepala tiga sedang melakukan meditasi.
"Salam guru Li, murid ini mengantarkan kedua gadis itu" Salam Liu sopan dengan membungkukkan badannya diikuti oleh Nian dan Xie.
Guru Li perlahan-lahan membuka matanya lalu melihat mereka dengan tatapan dingin "akhirnya kalian datang juga, selamat menjadi murid sekte Kyuhyun" Ucap guru Li membuat Nian dan Xie menganga lebar dan mengerjap-ngerjapkapkan matanya terkejut.
"Tapi maafkan hamba guru, hamba tak memiliki kemampuan apapun" Ucap Nian terkejut.
"Kalau soal itu nanti kita bicarakan, sekarang kalian berdua maju ke sini" Titah Li, lalu Nian dan Xie berjalan menuju guru Li perlahan-lahan lalu duduk di gazebo depan guru Li.
"Liu, tolong ambilkan bola kaca di lemari itu" Titah Li menunjuk sebuah lemari besar.
"Baik guru" Ucap Liu lalu mengambilkan bola kaca untuk gurunya lalu menyimpannya di meja depan Li.
Li menatap kedua gadis yang ada di hadapannya "Xie, silahkan letakkan tanganmu di atas bola ini agar kita bisa mengetahui elemen mu" Titah Li dengan wajah datarnya.
Dengan perlahan-lahan Xie menaruh tangannya di atas bola kaca. Mereka melihat ada beberapa warna yang berganti-ganti di dalam bola kaca itu. Warna coklat, perak, hijau, abu-abu. Hal itu membuat guru Li dan Liu terkejut dan terkagum-kagum dengan elemen yang dimiliki oleh Xie. Karena orang yang memiliki elemen ganda itu sangat langkah.
"Sungguh ini sangat langkah, kau memiliki 4 elemen. Tanah, baja, tanaman, dan angin" Jelas Li dengan wajah sumringah.
"Maaf guru, tetapi saya tak mengerti apapun tentang elemen" Ucap Xie kikuk.
"Ah sudahlah, sekarang giliranmu Nian" Titah Li.
Dengan rasa cemas, Nian meletakkan jari-jari lentiknya di atas bola kaca. Saat tangannya menyentuh bola itu, Nian merasakan aliran hangat yang menjalar ke seluruh tubuhnya, ia menutup matanya rapat karena merasakan hawa hangat yang sangat menenangkan.
Sedangkan ketiga orang yang ada di hadapannya terperangah melihat apa yang terjadi. Bagaimana tidak, bola kaca itu menampilkan warna, merah, biru, coklat, abu-abu, hijau, perak, dan ungu secara bergantian. Itu berarti Nian memiliki semua jenis elemen. Warna-warna yang ada di dalam bola itu bercampur lalu berputar-putar mengelilingi tubuh Nian.
Prang!!
Suara itu memekik keras ke seluruh ruangan. Bola yang tadinya masih utuh menjadi hancur berkeping-keping karena tak tahan menahan kekuatan yang dihasilkan oleh Nian. Sedangkan sang empunya masih menutup matanya, secara perlahan ia membuka matanya. Tetapi ia bingung melihat ketiga orang yang menatapnya dengan tatapan terkejut.
"Kalian kenapa? Kemana perginya bola tadi?" Tanya Nian dengan wajah bingung.
"Eh sebaiknya kalian beristirahat" Ucap Li kemudian mereka bertiga mengangguk walaupun Nian masih bingung dengan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Kematian (End)
خيال (فانتازيا)Pricillia Christie Argantara. Seorang gadis dingin, acuh, serta tak mempunyai belas kasihan bertransmigrasi ke tubuh seorang putri yang dianggap sampah. Pricillia memiliki otak jenius, ia sering melakukan uji coba pada beberapa tanaman dan hewani s...