CHAPTER 5

403 40 1
                                    

"Aku tak tahu Nian, tapi sepertinya mereka sudah tahu bahwa kita akan melewati tempat ini" Jawab Xie dengan raut wajah datarnya membuat Nian bingung
————

Sebenarnya Xie mempunyai kemampuan bela diri tetapi ia tak pernah memperlihatkannya karena ia tak pernah dalam situasi mendesak seperti saat ini. Jadilah ia akan menggunakan kekuatannya sekarang untuk melindungi atasannya dengan segenap hati. Ia tak tahu bahwa yang di dalam tubuh Nian adalah Pricillia seorang agen yang sering membantai orang-orang kriminal.

"Xie kita harus membantu mereka" Ucap Nian dingin lalu mengambil salah satu pedang yang kebetulan berada di dalam kereta kudanya.

Xie nampak terkejut saat melihat Nian mengambil senjata "tidak Nian, kau di sini saja, aku yang akan menghadapi mereka" Ucap Xie cemas.

"Tak apa, ayolah kita harus bisa melawan mereka semua" Ucap Nian lalu turun dan diikuti oleh Xie.

Tring

Sring

Jleb

Bugh

Ting

"Kalian tak akan bisa kabur" Ucap salah satu dari orang-orang uang menggunakan pakaian serba hitam.

"Cih kalian yang akan mati" Ucap Nian dingin dengan aura membunuh yang pekat.

"Kau hanya gadis kecil" ucap mereka lalu tertawa terbahak-bahak.

Sing
Tiba-tiba Nian menebas leher pria itu hingga kepalanya menggelinding ke kaki Nian.

"Apakah kalian Ingin seperti dia?" Tanya Nian dingin.

"Serang dia" Teriak mereka lalu mulai menyerang Xie dan Nian secara membabi buta.

Perkelahian tak bisa terhenti, bahkan Nian sudah kewalahan menghadapi mereka.

Shit, tubuh ini benar-benar lemah-batin Nian menggerutu.

Srett
"Nian!!" Teriak Xie saat melihat Nian yang tergores belati tajam yang sudah dilumuri dengan racun.

Jleb
"Xie!!" Kini giliran Nian yang berteriak saat melihat perut Xie tertancap anak panah yang sudah dilumuri dengan racun sama sepertinya.

"Hahaha kalian ingin melawan kami, sungguh pemikiran bodoh" Ucap pria itu dengan nada mengejek.

"Bawah mereka ke sungai dan hanyut kan mereka, biar para buaya mempunyai makanan" titah pria itu lalu meninggalkan mereka semua. Sedangkan Nian dan Xie dibuang ke sungai dan mereka berdua terbawa arus.

Nian dan Xie masih sadar di tengah-tengah arus sungai yang membawa mereka entah kemana.

"Nian maafkan aku yang tak bisa melindungi mu" Ucap Xie sendu lalu menggenggam tangan Nian.

Nian menghadap Xie lalu tersenyum "sudahlah Xie, kita hanya akan menunggu malaikat maut menjemput" Ucapnya lalu matanya terpejam.

Mereka berdua kehilangan kesadaran di tengah-tengah arus sungai. Mereka tak memiliki tenaga untuk berenang karena efek racun sudah menimbulkan rasa panas di tubuh mereka berdua hingga mereka hanya bisa pasrah dengan keadaan. Xie sempat mengikat pakaian mereka berdua agar mereka tak berpisah.

Fajar menyingsing suara kicauan burung bersahut-sahutan. Membuat kedua orang yang telah lama berbaring menjadi terusik. Gadis itu mengerjap-ngerjapkapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya matahari. Ia mengernyitkan keningnya saat melihat tempat yang tidak mereka kenali.

Putri Kematian (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang