"H-hyung sedang apa disini?" tanya Beomgyu terbata
Mata Taehyun terfokus pada jaket yang dikenakan Yoongi, kenapa jaket itu sama persis dengan yang dipakai olah namja misterius tadi.
"Mengambil barang dirumah teman" sahut Yoongi menunjukan beberapa buku pelajaran ditangannya, Beomgyu hanya tersenyum kikuk dan mengangguk
"Kalian, apa yang kalian lakukan disini?" tanya Yoongi sekarang dengan nada datarnya, Beomgyu jadi kalang kabut tak tahu harus menajawab apa
"I-itu a-nu.. Hy-hyung..."
"Kami sedang menjelajah tempat kami tinggal dan tiba-tiba kami sudah disini" sahut Taehyun dengan wajah dan nada bicara yang tak kalah datar dari Yoongi, sebenarnya Taehyun juga sama terkejutnya seperti Beomgyu tapi Taehyunkan memang pintar memainkan ekspresi wajahnya mungkin karena ini turunan dari ayahnya
Yoongi hanya mengangguk tak berniat memperpanjang apapun lagi.
"Pulang, sudah kubilang jangan pernah datang kesana" ucap Yoongi tatapan matanya amat sangat menusuk membuat Beomgyu jadi bergidik ngeri, entah mengapa baginya Yoongi lebih menakutkan dari pada hantu yang tadi
"Tapi kenapa?" tanya Taehyun, sungguh dia penasaran, kenapa Yoongi begitu tidak inginnya dia mengujungi halaman belakang rumah mereka
"Pulang!" ucap Yoongi nadanya mulai meninggi tatapan matanya kian menusuk, Taehyun diam sebentar memandangi wajah hyungnya ekspresinya masih datar-datar saja
Beomgyu terus memperhatikan interaksi kakak beradik itu, sekarang Beomgyu dapat menyimpulkan satu hal, selain Jimin , hanya Taehyun lah yang sanggup menghadapi Yoongi.
"Baik" sahut Taehyun, langsung menarik tangan Beomgyu menjauh, tapi Beomgyu masih sempat berpamitan pada Yoongi ya walau tentu saja tidak direspon sama sekali
Yoongi terus menatap kepergian Taehyun dan Beomgyu sampai mereka menghilang dibelokan.
*
*
*
*
Keesokan paginya
Keenam remaja yang kini telah mengenakan seragam sekolah itu berjalan beriringan melewati pertokoan untuk menuju ke sekolah mereka.
"Yeonjun! Awas!"
Srettt!!
Pranggggg!!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebuah pot bunga tiba-tiba jatuh dari atas lantai dua sebuah toko bunga, pot itu pasti mengenai kepala Yeonjun jika saja Soobin tidak menarik Yeonjun dan memeluknya, tadi Soobin iseng mendongakkan kepalanya keatas dan melihat bagaimana pot bunga itu tergelincir dan jatuh sampai pecah.
