"Lee Haechan, diamlah." Jeno menatap Haechan kesal. Saat ini Haechan masih berada dipangkuannya tetapi muridnya yang nakal ini tidak bisa diam. Bukannya bagaimana, tapi kan adik Jeno mendapat tekanan dari bokong sintal milik Haechan. Takutnya Jeno kelepasan sendiri.
"Memangnya kenapa? Aku kan bosan dad."
Memang benar Haechan sedari tadi hanya duduk dipangkuan Jeno tanpa melakukan apa-apa. Bahkan dirinya pun tidak diajak bicara karena Jeno sibuk memeriksa tugas murid-muridnya.
"Jika kau bosan, bantu saya memeriksa tugas saja."
Oh tidak bisa, Haechan tidak mau bergutit pada tumpukan kertas dihadapannya. Sangat memuakkan. Lebih baik dia diam saja sambil mengganggu Jeno.
"Tidak mau. Siapa suruh menyuruhku kesini." kata Haechan sambil mengembungkan pipinya. Jeno pun tak peduli lagi dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.
Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar dari luar. Gawat! Jika ada guru atau murid lain yang melihat Haechan disini bahaya! Haechan pun panik, ia harus bersembunyi dimana. Jeno terlihat tenang, namun ia juga was-was.
Dengan cepat ia turun dari pangkuan Jeno dan bersembunyi dibawah meja kerja. Untungnya dibagian depan meja itu tertutup sampai bawah. Jeno menatap Haechan yang sedang dibawahnya.
"Diam disana kalau kau mau kita aman." Haechan pun mengangguk.
Setelah itu seseorang masuk ke dalam ruangan Jeno. "Selamat pagi, Mr. Jeno." sapa seseorang itu dengan nada centil.
Haechan sepertinya mengenal suara ini, ah itu guru seninya, Miss Hyuna. Miss Hyuna memang terkenal dikalangan siswa sebagai wanita sexy dan penggoda. Bagaimana tidak, dia selalu berpakaian terbuka dengan rok span diatas lutut. Apalagi bodynya yang bisa dibilang berisi di tempat yang tepat.
"Pagi, ada perlu apa, Miss?" tanya Jeno datar.
"Ah iya, saya mau memberikan berkas yang dititipkan oleh Miss Wendy." Setelah menaruh berkas diatas meja, Hyuna pun duduk dikursi tepat dihadapan Jeno.
Gila, jantung Haechan sudah hampir copot takut gurunya itu menemukan dirinya sedang bersembunyi dibawah sana.
"Ah, disini agak panas ya." Hyuna menginpaskan tangannya dan membuka satu persatu kancing bajunya. Pandangan Jeno tak lepas dari berkas yang dibawa Hyuna.
Haechan dibawah sana pun mengintip dari lubang meja, ia menyengit pelan. Berani sekali wanita penggoda itu menjajalkan tubuhnya pada Jeno. Bahkan ia berani membuka bajunya hingga tanggal hanya menyisakan sebuah bra merah menyala.
Apakah Jeno akan tergoda? Pikir Haechan. Jika benar tergoda, ia pasti akan melihat adegan yang iya iya diruangan ini. Ia pun menatap Jeno dari bawah sana. Tetap fokus tak bergeming.
Hyuna tampak kesal karena Jeno tak memperhatikannya, padahal ia sudah nekat agar Jeno tergoda dan mau menggagahinya. Ia sangat menyukai tubuh Jeno yang atletis, benar-benar memabukkan. Apalagi lengan yang berotot, perut sixpacknya yang keras, apalagi dengan rahang yang tegas. Begitu sempurna.
"Jeno! Jangan mengabaikanku!" pekik Hyuna kesal.
"Lebih baik kau keluar dan jangan pernah kembali." kata Jeno datar.
"Kenapa kau menolakku?! Apa kurangnya aku? Aku bahkan rela jika mengangkang untukmu! Jejalkan penismu hingga aku pingsan."
Mulut Haechan terngaga mendengar seruan dari sang guru. Benar-benar gila! Ia masih tak menyangka begitu murahannya Hyuna hingga rela melakukan hal seperti itu.
"Ck, dasar jalang. Pergilah, aku tidak tertarik padamu." kata Jeno sinis.
"Kau sangat murahan, Hyuna. Lebih baik kau pergi ke club dan carilah penis sebanyak-banyaknya untuk dijejalkan ke lubangmu."
Tentu saja Hyuna sangat marah mendengar perkataan Jeno yang sarkas, ia pun mengancingkan kembali kemejanya dengan asal dan segera keluar dari ruangan.
Jangan tanya bagaimana kabar Haechan saat ini, ia sangat syok. Apakah ia bisa mengambil hati Jeno? Hyuna saja yang sexy itu mendapat penolakan, apalagi dirinya!
"Kau bisa keluar sekarang, Lee Haechan dan kembalilah ke kelasmu."
- n o h y u c k -
jangan lupa sarapan guys🔥
dunia ini kejam soalnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck Me [Nohyuck]
Fanfiction"Aku menyukai Mr. Jeno." -Lee Haechan "Kau hanya anak kecil, sekolah yang benar!" -Lee Jeno