SR7♥

127 29 1
                                    

Assalamualaikum wr wb

Happy reading semuaa 📖

| | |

"Kak olip bukain" rengek cia sambil menyerahkan kemasan ciki bergambar doraemon. oliv mengambil  lalu membukanya namun setelah dibuka bentuknya lingkaran bukan doraemon.

"Yah ko lingkaran. Padahal gambalnya dolaemon" cia tampak murung setelah melihat isi ciki tersebut namun selanjutnya ia memakannya dengan lahap. Oliv yang melihatnya hanya bisa terkekeh.

"Cia ayo pulang. Mandi dulu!" Perintah alif yang nongol dijendela.

"Ih lo ngagetin aja. Salam ke!" Bentak Oliv tak terima. Alif memutar bola matanya malas lalu ia menghilang dari jendela

"Assalamualaikum temen-temen ada yang bernama cia? Dia belum mandi kata emaknya" ulang alif ia sengaja menirukan suara cewek.

"Gue yang namanya cia.mau apa lo!" Tegas cia. Oliv dan alif melotot tak percaya. nggak ada akhlak banget sama kakaknya.

"Siapa yang ngajarin hah?"
Alif naik ke jendela kamar. Lalu ia menggotong tubuh cia. Seperti penjahat yang ingin menculi seorang anak. Cia memberontak ia menggigit lengan sang kakak. Alif mengadu kesaktian

"Aaaa ampun cia sakit" kalau sudah digigit seperti ini. Susah untuk dilepaskan gigitannya. Olif yang melihatnya tertawa. Ia tak tega. Lalu ia berusaha untuk membujuk cia agar melepaskan gigitannya.

"Udah cia kasian" cia melepaskan gigitannya lalu melotot tajam kearah Alif dan berjalan keluar kamar.

"Udah cia kasian" cia melepaskan gigitannya lalu melotot tajam kearah Alif dan berjalan keluar kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cia ngapain kesitu ayo sekarang sana mandi!" Perintah oliv. Ternyata cia belum pergi. Alif melotot kearah cia. Nyali cia menciut lalu ia pergi.

Hilang dan lupakan

Sedetik kemudian mereka terdiam lalu mata mereka bertemu. Ada yang aneh?

"Heh ngapain lo masih ada dikamar gue!" Pekik oliv keras. Alif menghela nafas.

"Terus?"

"Keluar!" Alif mengangguk pasrah lalu kembali naik jendela lalu keluar. Pemuda itu mendongak menatap langit kelabu. Hujan datang deras namun tidak ada suara gemuruh. Benar cuaca memang tidak bisa ditebak.

"Ini kan ada pintu ngapain harus naik jendela sih. Yah ko hujan" Oliv membuka pintu kamar balkonnya. Lalu menadahkan tangan.

"Bang!" Suara cia. Namun Alif tak kunjung menemukannya. Ia masih celingak-celinguk mencari keberadaan sang adik.

"Lo liat cia nggak?" Tanya alif kepada oliv. Oliv mengedikan bahu.

Senandung Rasa (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang