SR11♥

110 21 6
                                    

Assalamualaikum wr wb

Happy reading semuaa 📖

| | |


"Yang halal mah uwu aja terus!" Sindir oliv ia menarik kursi lalu duduk berdampingan dengan bang rehan. Bang rehan melirik sekilas lalu mengaduk-aduk nasi goreng tanpa melahap makanan tersebut. Oliv yang melihatnya pun menatap kakaknya miris.

"Kak udah kali uwunya. kasian tuh bang rehan, saking irinya sama kalian berdua!" Ucap olih diiringi kekehan

"Apaan si dek!" Sarkas bang rehan. Walaupun ia iri dengan adiknya yang sudah menikah tapi nggak usah dijelasin sedetail itu kali.

"Udah mas. Adek bisa sendiri" kak nadin mengambil alih sendok yang dipegang laki-laki itu. Bang amar mengangguk Untung suaminya pengertian!. Ya kak nadin sedang disuapin oleh suaminya didepan bang rehan. Siapa yang tidak iri melihat pasutri yang bermesraan pagi-pagi gini.

Jadi pengen kawin kan!

Ibu yang melihat itu pun tersenyum. Andai jika suaminya masih hidup pasti beliau bahagia sekarang melihat anak-anaknya tumbuh dewasa.

"Liv udah ditungguin sama alif tuh" Oliv mendongak. Lalu ia melirik jam yang melingkar ditangannya dan benar ini sudah siang. Ia meneguk airnya terburu-buru sampai tersedak.

Uhhuk-uhhuk

"Nggak sabaran banget mau ketemu sama calon suami!" Goda bang rehan. Seketika bibirnya melengkung ke atas Pipinya terasa panas.

"Apaan sih bang. Ini udah siang tau!" Elak oliv. Lalu berdiri dan menyalimi ibu, pasutri itu lalu bang rehan. Dan melenggang pergi

"Ini tas siapa?" Ucap bang amar saat ingin pergi kedapur. Oliv berbalik badan ia menepuk jidatnya. Bagaimana bisa dia tidak membawa tas kesekolah.

"Fiks. Dia gerogi ketemu calon suami" ucap kak nadin. Semua orang disana tertawa. Bang rehan pamit, ia akan pergi kekantor.

"Aku berangkat dulu ya"

"Kamu nggak ngidam din? Tanya ibu. Nadin menggeleng. Ia pun sempat bingung mengapa buah hati yang dikandungnya tidak menginginkan apa-apa seperti orang hamil lainnya.

"Nggak tau bu. Nadin lagi nggak kepengen apa-apa" ibu mengangguk- nagguk saja.

....

"Em liv" ucap alif sembari melirik kaca spion. oliv menjawabnya dengan berdehem lalu memasang helm dan naik diatas motor.

"Kamu udah sarapan?" Tanya sedikit gerogi. Padahal sebelum-sebelumnya dia tidak pernah seperti ini. Dan satu lagi dia menyebut nama Oliv dengan embel-embel 'kamu' bukan 'lo'

"A-aku?" Oliv pun sama ia menatap kearah sepion ternyata Alif sedang memperhatikannya.

"Udah lupain aja. Tegang amat neng!" Alif mulai menarik gas lalu melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata.

 Tegang amat neng!" Alif mulai menarik gas lalu melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senandung Rasa (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang