" Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti. (QS. Al-Baqarah, ayat 164 ) ".🕊️🕊️🕊️
Malam telah menarik tirainya, kini sang surya muncul diperaduannya, memberi kesan hangat juga menenangkan jiwa.
Bulir-bulir embun pun menguap diatas rerumputan,memberi hawa sejuk kepada penduduk bumi, harum tanah menguar di indera penciuman, akibat semalam diguyur hujan.
Sayup-sayup angin terdengar syahdu dengan paduan kicau burung yang mengalun merdu.
06:00 pagi
Gadis itu masih terlelap usai shalat subuh, ia ingin istirahat walau sebentar sebelum melakukan perjalanan yang melelahkan, Namun kram diperutnya semakin menjadi membuat ia harus ke kamar mandi.
Benar saja, pagi ini tamu bulanannya datang, buru-buru ia mencari benda tipis di rak paling bawah almarinya.
" Yah! Pembalut habis, Masa habis mandi nggak ganti sih, duh mana sakit ini perut. Mudah-mudahan Ummi ada, males banget kalo harus beli." Ia bermonolog. Lalu segera keluar mencari sang ibu, ia mendapati ibunya sedang membuat brownies kukus kesukaan mbaknya.
Ternyata Ummi sedang sibuk-sibuknya berkutat dengan segala bahan didepannya, setelah berfikir panjang, ia memberanikan diri untuk membeli keperluannya sendiri, dan Ummi menyarankan untuk beli dirumahnya Bu Sani, tetangganya.
Walau ada rasa riskan takut bertemu Rusdi, ia halau perasaan itu semua. Toh dia hanya akan membeli dan langsung pulang. Kalau harus beli ke warung mbak Muti pastinya disana akan ramai para pembeli yang sedang makan.
🕊️🕊️🕊️"Assalamualaikum, permisi ibu. Mau beli-beli."Ucap Maira setelah sampai dirumah bu Sani yang merupakan rumah Rusdi, Bu sani membuka warung kelontong kecil-kecilan karena melihat warung muti sangat ramai dan ia tergiur untuk mengikutinya, walau warung miliknya tidak sebesar milik Muti, dan para tetangganya lebih suka belanja ke warung Muti, karena disana lebih lengkap, juga tempatnya setrategis dan nyaman karena pinggir jalan raya, selain itu disana tersedia Nasi pecel, juga jajanan pasar dan berbagai gorengan.
"Eh bhing¹ Ira, mau beli apa bhing? Maaf ibu tadi lagi pake lipstik pemberian ayahnya si Rusdi, Raddhin² kan warnanya? Ehehe" Ucap bu Sani seraya menunjukkan bibirnya yang merah menyala karena lipstik yang dipakainya terlalu tebal, juga alis layaknya sinchan, membuat Maira terperangah. Tapi ia coba menetralkan dengan senyum.
"Emm ini bu, saya," Belum selesai ia berbicara ingin membeli apa, tiba-tiba ia memanggil Rusdi untuk menggantikan ibunya melayani Maira, lagi-lagi membuat Maira kesal, sudah tak terhitung kali ia beristighfar dalam hati.
"Assalamualaikum dek Ira, maaf saya yang ganti ibu. Soalnya beliau dipanggil ayah, mau beli apa dek?" Jelas Rusdi karena melihat Maira seperti tak nyaman dengan adanya dirinya.
" Waalaikum salam kak, iya nggak papa. saya mau beli.... ". Ucap Maira tidak meneruskan kata-katanya, membuat Rusdi menaikan satu alisnya.
"Duh gimana ya?, Malu dong kalo aku bilang beli pembalut, Astaghfirullah." Omelnya dalam hati.
"Emm.. be..lii roti jepang kak" Katanya gugup.
"Hah? Apa dek? Roti jepang? Walahh gaada dek kalau roti jepang, adanya roti sisir sama roti selai stroberi, kalo roti jepang kejauhan belanjanya hahaha." Jawab Rusdi sambil tertawa geli karena tidak tahu maksud roti Jepang yang dikatakan Maira, membuat Maira tambah kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Takdirku ( On-Going )
RomanceCover by : Pinterest Highest rank 6- #Almaira ( 03-12-2022 ) Almaira khanza Nadia Ketika ia harus memilih, dijodohkan atau ia hadirkan laki-laki yang dengan yakinnya ia katakan bahwa dia akan datang untuk bertanggung jawab dengan kata-katanya. Laki...