02 ●

383 66 11
                                    

[Keesokan hari]

Irene sukses dalam operasinya beberapa jam yang lalu, namun mata lentik itu tak kunjung terbuka. Dokter bilang Irene mengalami koma pasca kecelakaan karena benturan kuat di kepalanya.

Sementara Seulgi tewas ditempat, dan di curigai terlibat karena di saku celananya ditemukan pistol. Juga ditemukan earpiece yang sayangnya rekaman terakhir sudah rusak, tidak dapat dipulihkan.

Kedua tersangka pria yang berada di kursi depan juga tewas dengan setengah tubuh terbakar.

Taehyung telah memanggil detektif khusus untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi, kini Taehyung berada di ruang inap Irene. Hanya Irene harapan untuk bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Tangan Taehyung mengelus punggung tangan Irene yang di perban. Tubuh gadis itu penuh goresan dan sayatan dimana-mana.

"Kau harus segera bangun." Ujar Taehyung pelan kemudian bangkit hendak pergi.

Taehyung keluar dari ruangan Irene, di lorong ia bertemu Sehun, adik Irene yang memiliki tatapan elang. Keduanya hanya berlalu tanpa menyapa satu sama lain.

Flashback on

Dihari Taehyung datang untuk melamar Irene, Sehun ada disana. Sehun hanya mengamati Taehyung dari lantai 2 tanpa ada niatan untuk bergerak dari posisinya walaupun untuk sekedar menyapa. Benar-benar hanya diam disana dengan tatapan tajam dan segelas air lemon ditangannya.

Lalu saat Taehyung hendak pulang, Sehun turun kemudian menepuk pundaknya lalu berbisik. "Akan lebih baik jika kau tidak menikah dengan Irene noona." Ujarnya membuat Taehyung menyatukan alis kebingungan.

Flashback off

Mengingat hari itu membuat Taehyung berpikir, apakah ada hubungannya dengan Sehun? Taehyung pun dengan setengah berlari kembali ke ruang inap Irene.

Pintu didorong, tapi dibaliknya ada pria besar yang tadi bersama Sehun menutupi pandangan dari jendela persegi kecil yang ada di pintu. Taehyung kekeh mendorong pintu hingga terbuka, Sehun menoleh dengan senyum masam.

Syukurnya Irene masih disana tak tersentuh, dengan cepat Taehyung mendudukkan dirinya di kursi dekat ranjang Irene.

Sehun menyerngit tidak suka. "Kau bersihkan saja tubuhmu dulu, biarkan Irene noona aku jaga."

Taehyung tertawa. "Menjaga? Serius mau menjaga Irene-ku atau ada rencana lain Park Sehun?" Tanyanya. Taehyung tahu jika Irene tak dekat dengan semua saudara tirinya kecuali dengan Park Jimin, Irene sendiri yang mengatakannya ketika dulu Taehyung bertanya kenapa mereka bersikap acuh satu sama lain.

Sehun dengan jengkel pun memilih keluar diikuti orang-orangnya.

"Apa aku baru saja menyelamatkanmu?" Taehyung menatap wajah Irene yang teduh.

Ponsel Taehyung berdering, tertera nama detektif yang bekerja untuknya.

"Iya? Bagaimana perkembangannya?" Tanya Taehyung penasaran.

"Apa anda sedang di tempat umum? Jika iya kita bahas nanti saja." balas si detektif.

"Baiklah, mohon awasi saudara Irene juga. Terutama Park Sehun."

"Baik." Jawab detektif itu, lantas menutup telepon.

Taehyung bangkit dari duduknya, menelusuri ruang inap Irene, mencari seandainya ada kamera atau perekam suara rahasia. Benar saja, di bawah ranjang Irene ada alat kecil berkedip merah, sebuah perekam suara. "Entah siapa kau, akan kupastikan kau menerima hukuman karena telah mencelakai Irene-ku."

Unknown HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang