strange name

94 50 26
                                    

Chicago , 5 februari 2031

"hey al!" sapa seorang gadis berumur 14 tahun, berambut pendek serta kulit berwarna putih bersih.

alhena cassiopeia atau yang biasa disapa 'al' itu berlari menghampiri sabahatnya yang bernama andara sadira.

"kenapa hanya memanggilku dengan kata 'al' ?" aku menyilangkan tangan didepan dada kesal.

"namamu terlalu panjang" balasnya dengan nyengir .

al dan andara berjalan beriringan menuju kelas mereka, setengah jam lagi pelajaran dimulai. setiap melewati lorong, alhena selalu disapa oleh tatapan aneh dari teman perempuannya.
a

lhena memang paling cantik disekolah wajar perempuan yang lain iri dengannya, ia sering mendapat surat cinta dari teman laki lakinya tapi dia hanya membacanya lalu menyimpan diloker.


sebelum kedua orang tuanya meninggal, mereka berdua melarang al untuk berpacaran, lagian dia juga tidak tertarik sedikit pun.

"akan ada pesta nanti malam , kau ikut tidak?" andara berbisik kepada al teman sebangkunya.

"aku tidak tertarik" jawabku acuh.

andara fokus kembali kepada mrs.Nela yang sedang menjelaskan pelajaran fisika. andara tak suka fisika karena pelajaran itu terlalu menguras otaknya.
Tapi kenapa malah fokus?.

andara menopang dagu, matanya terus mengerjap karena kantuk yang menyerang.

****

"andara! kau tertidur dikelas!" pekik ku ketika membangunkan andara yang terlalu pulas tertidur, kepalanya ia senderkan di meja depannya.
a

ndara bangun dengan rambut yang menutupi wajahnya "astaga!" dia bangun tiba tiba dan mengagetkanku.


"ini jam berapa?" tanyanya.

"pukul tiga kelewat sebelas menit"
aku melihat jam yang aku pakai di pergelangan tangan. pelajaran sudah selesai satu jam yang lalu dan aku terpaksa menunggunya bangun karena aku tidak kuat membopongnya.

"astaga!!" dia tiba tiba bangkit mengambil tas dan meninggalkanku sendirian dikelas, lantas aku segera menggejarnya.

"kau gila meninggalkanku dikelas hah?" bentakku.

"maaf , tapi aku harus segera bersiap ke pesta"
langkahnya dia percepat sehingga aku kewalahan menyamakan langkahnya.

"memang-- jam berapa pes-- tanya?" tanya ku sambil ngosngosan.

"pukul tujuh pesta dimulai, tapi aku belum persiapan sama sekali"
dia menghentikan langkah tiba tiba dan membuatku menambrak punggungnya.

aww.... aku meringgis memegangi dahiku yang menabrak punggungnya.

"ayolah bantu aku memilih gaun yang cocok" dia mencengkram bahuku.

"baiklah, baiklah" aku melepas tangannya dari bahuku

****

THE FIVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang