Senja dan Pertemuan 2

14 0 0
                                    

"Btw tadi dari mana e Ndi kok lewat sini?" Tanya Vio memceah keheningan. Namun terdengar sedikit ragu ragu

"Biasalah dari tempat kerja yang membosankan."

" Emang kamu kerja dimana sih ?"

" Laboratorium " jawabku singkat padat jelas tapi tetap santai, sehingga terlihat lebih berwibawa

"Loh kok membosankan? bukannya enak ya kerja dilab?" Vio heran

" Enak darimananya coba?" Tanyaku balik sambil menyalakan sepuntung rokok

" Dari kerjanyalah. Soalnyakan kata temenku itu kerjanya membuat larutan kimia, menguji sebuah zat dan semacamnya. Belum lagi seorang laborat itu selalu pakai jas putih itu. Keren bangetlah pokoknya" Vio terlihat cukup bersemangat ketika mengatakan itu

" Iya memang keren tapi setiap hari yang dilihat hanya bahan kimia dan orang orangnya ya hanya itu itu saja, jadinya ya membosankan"

" Hmm jadi seperti itu ya??,baru tahu aku" Vio menganggukan kepalanya tanda bahwa ia paham yang aku maksud meski aku yakin saat itu dia agak tidak percaya dengan jawabanku

" Dan tambahan lagi,banyak yang bilang orang lab itu cepat mati" Sambil tertawa aku mengatakan itu

" Cepat mati ya, hahaha" vio tertawa meskipun tidak lepas, namun tetap menambah kesan cantik diwajahnya

Aku hanya tersenyum melihat tawanya. Ya tawanya, tawa vio memang sangat menawan, suaranya begitu indah ditelinga dan lesung pipinya pun sangatlah cantik. Lesung pipi itu sangatlah cocok untuk wajah bulatnya yang indah.

" Kok cepet mati mas?" Tanya indah dengan heran

" Ya lah, soalnya tiap hari terpapar bahan kimia, jadi cepet mati, hahaha" jawabku singkat sambil tertawa

Setelah saling mengenalkan diri dan mengobrol cukup lama. Hujan mulai berhenti dan kami pun siap siap untuk pulang. Hatiku waktu itu sangatlah bahagia, sangat bahagia karna bisa bertemu dengan Vio. Vio yang menawan. Treng trengtengtengteng, seperti itulah kurang lebih suara motorku. Bunyinya memang menyakitkan telinga, maklum lah motorku itu hanya A100, motor tahun 75 keluaran Suzuki. Tapi motor itu merupakan motor kesayanganku, karna motor itulah yang yang menemani masa - masa SMK ku.

"Hey Ndi ,aku nebeng pulang dong Ndi. Boleh enggak?" Tanya Vio

"Hah beneran vi? kamu mau naik motor butut ini?" Tanyaku kaget sekaligus heran

"Iya lah, sekali sekali naik motor dilan hahaha." Vio tertawa

"La trus temenmu itu gimana,kasihan dia to?"

"Buat apa kasihan, harusnya dia bersyukur."

"why? gimana sih yang kamu maksud vi? Aku heran sekaligus bingun dengan apa yang Vio katakan

"La kan dia tadi mau nganterin aku tapi karna ada kamu, aku nebeng kamu aja soalnya kan searah, Jadikan dia bisa langsung pulang saat iniga usah nganteri aku. hehehe, bolehkan Ndi?"

" Eh emang rumahmu itu dimana?

" Masih ditempat yang dululah."

" Oalah okok, ayo vinaik !! nanti keburu hujan lagi"


Nantikan Kelanjutannya Gaes. Tiap 4 Hari, Aku Akan Upload



Frame MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang