1.1

8 3 5
                                    

Pelajaran masih berlangsung, tiba-tiba eunbi merasa sesak pada perutnya jadi ia meminta izin untuk ketoilet.

"Ssaem". eunbi mengangkat tangannya.

"Wae? Ada yang ingin kamu tanyakan?".

"Ani, saya ingin izin ketoilet ssaem". Eunbi belum menurunkan tangannya, ingat itu.

"Ah, ya ya baiklah".

Setelah gurunya itu mengizinkan, eunbi dengan segera berlari keluar, sesak diperutnya tidak dapat ia tahan. Ia baru menyadari kalau tadi ia sarapan dengan sambal menyebalkan itu.

"Aish, dimana sih toilet? Kenapa siwon tidak memberi tahuku coba?".

"Mommy~ kenapa membuat sambal dipagi hari sih? Kan aku tidak bisa menahannya tadi untuk tidak memakannya".

Eunbi terus menggerutu sepanjang koridor sekolah, matanya melihat-melihat setiap petunjuk arah disekolah itu.

Karena terfokus mencari petunjuk toliet, eunbi tak sengaja menabrak seorang siswa yang sedang membawa minuman di tangannya.

Brukk
"Ah jjeosonghabnida". Eunbi meminta maaf lalu pergi begitu saja. Siswa yang ia tabrak tadi hanya mendesah lelah, karena minumannya tertumpah pada seragam sekolahnya.

Pria itu berbalik dan mengejar eunbi, "ya!". Pria itu memukul pundak eunbi. Tentu saja eunbi langsung berbalik karena terkejut.

"Kkamjjagiya~!".

Eunbi bernafas lega karena ia mengenal siapa pria itu, eunbi terus menekan perutnya karena semakin perih.

"Kamu menumpahkan minumanku". siswa itu menunjuk keseragam sekolahnya yang basah.

"Aku s sudah meminta maaf tadi".

Siswa itu menatap aneh eunbi, "perut kamu sakit? Pasti karena sambal buatan mommy?".

Eunbi kesal, "katakan dimana toiletnya siwonie".

Siwon menarik tangan eunbi menuju toilet. "Cepat selesaikan aku akan menunggumu".

"Araseo". Setelahnya eunbi masuk kedalam toilet dan membuang hajat yang mengganggunya.

Siwon pergi dari toilet wanita dan beralih ketoilet pria, ia ingin membersihkan pakaiannya yang kotor akibat minumannya tadi.

Sebelum siwon masuk kedalam toilet, ia melihat jihyo dan momo masuk kedalam toilet juga, mereka saling sapa, siapa sih yang tidak mengenal 'choi siwon?' pangeran disekolah mereka.

"Bajumu basah, siwon sunbae". Kata jihyo menunjuk seragam siwon.

"Ah, minumanku tertumpah tadi". Jawab Siwon sambil tersenyum dan menampilkan 2 lubang dikedua sisi pipinya.

"Baiklah, aku akan mencuci tanganku". Pamit jihyo pada siwon, dan momo mengikuti jihyo.

Siwon masuk kedalam toilet begitu juga dengan jihyo dan momo.

"Periksa pintu mana yang terkunci". Suruh jihyo pada momo untuk memeriksanya.

Momo melakukan apa yang diperintahkan jihyo, satu-satu pintu ia periksa namun semuanya juga terbuka menandakan tidak ada orang disana. Tinggal satu pintu yang belum momo periksa dan ia juga melupakannya.

"Semuanya kosong, sepertinya siswi baru itu mengetahui kita ikuti".

"Tidak mungkin, ah siswi itu benar-benar membuatku kesal".

"Lebih baik kita kembali saja, jangan membuat oh ssaem curiga".

"Baiklah".

Jihyo dan momo akhirnya meninggalkan toilet, ketika mereka keluar, mereka bertemu dengan siwon lagi dengan kondisi pakaiannya yang basah namun tidak terlihat kotor.

Stop Hoping [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang