1.2

5 2 0
                                    

Keesokan harinya, eunbi berangkat sekolah seorang diri, siwon sudah menawarkan dirinya berulang kali, namun berulang kali juga eunbi menolaknya.

"Jangan dengarkan opini buruk tentangmu eunbi, terus jalan dan duduk ditempatmu".-gumam eunbi sambil menghela nafas pelan.

Sepanjang koridor sekolah, eunbi ditatap beberapa siswi dengan tatapan sinis, ada yang mencibir juga perihal kejadian kemarin. Tapi eunbi tak menghiraukan cibiran itu dan lebih memilih menutup telinga dan hatinya.

Sesampainya eunbi dikelas, ia langsung disambut hangat oleh baekhyun. Seketika langsung terpancar senyum manisnya.

"Selamat pagi". Sapa baekhyun dengan semangat.

"Morning".

'Tidak tahu malu'.

'Siswi baru sudah membuat masalah'.

'Kenapa bisa keterima disekolah elit ini sih?'.

Eunbi tak menghiraukannya, ia hanya bisa menghela nafasnya panjang dan lebih memilih duduk ditempatnya.

'Pindah sekolah memang tidak mudah'. Batinnya parau.

'Dan kyuhyun juga sama sekali tidak melirikku, tapi dia menolongku'. Sambungnya membatin.

Bel berbunyi menandakan jam pelajaran dimulai, 45 menit kemudian bel istirahat berbunyi dan eunbi berjalan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perutnya yang keroncongan dari tadi.

Sesampainya dikantin, eunbi langsung memesan makanan kesukaannya dan duduk didekat jendela. Ia memainkan ponselnya, sesaat pesanannya sampai ia mematikan ponselnya dan meletakkannya disebelahnya kemudian menyantap makanannya.

Baru beberapa suap, makanan eunbi ditarik paksa dan ditumpahkan diatas ponselnya oleh seseorang. Eunbi mengangkat kepalanya untuk melihat siapa orang itu.

Terlihat jihyo disana bersama antek-anteknya sedang tertawa senang melihat makanan eunbi tumpah diatas ponselnya.

Tidak kebanyakan seperti siswi lain saat diganggu jihyo, eunbi malah tidak memperdulikan ponselnya yang mungkin akan rusak dengan kuah mie yang panas itu.

"Oh lihat, dia tidak memperdulikan ponselnya". Ucap jihyo dan membuat para antek-anteknya jadi bersorak.

"Ooooohhhh orang kaya sombong".

"Aku memang kaya, terus kalian mau apa?". Jawab eunbi melawan.

Brak
Jihyo menggebrak meja dan membuat semua orang yang berada dikantin terfokus kearah jihyo.

"Kau melawanku? Yaaaarrh beraninya kau melawanku?".

"Ada apa ini?". Tanya seseorang begitu masuk kedalam kantin.

Semua orang yang mengerubungi eunbi menyingkir dan membiarkan orang itu berjalan kearah meja eunbi.

"Ah sunbaenim". Sapa jihyo.

"Ada apa ini? Kenapa bisa tumpah?". Tunjuknya pada mie yang berserakan diatas meja.

"Ah jadi begini sunbae, siswi baru ini menumpahkannya jadi aku datang untuk memperingatkannya untuk tidak mengulanginya lagi". Jawab jihyo dengan percaya diri.

"Apa yang kau bilang?". Tanya eunbi pada jihyo.

"Sepertinya telingaku bermasalah?". Eunbi terlihat memasukkan jari kelinggingnya kedalam lubang telinganya seperti mengorek.

"Punya malu lah sedikit, jangan mempermalukan dirimu sendiri, kau memang bodoh, mana mungkin aku menumpahkan makananku sendiri diatas ponsel ku ini". Eunbi mengambil ponselnya dari tumpukan mie lalu mengangkatnya dihadapan jihyo dan juga sunbaenya.

Stop Hoping [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang