1

6.4K 439 41
                                    

...PROJEK 2018 YANG PERBARUI MENJADI HAERYU...
.
.
.
.
.
.
...

Haechan mengebas-ngebaskan bajunya di bagian leher dengan harapan udara akan menelusup ke badannya. Beberapa kali juga ia mengelap peluh di dahinya yang kerap kali memasuki matanya hingga perih. Mungkin gerakan yang ia lakukan terlihat sederhana, tapi tidak bagi para gadis-gadis sekolah yang sudah berjam-jam berdiri di pinggir lapangan demi Haechan.

Hari ini dia baru saja menyelesaikan lari sprint untuk pengambilan nilai olahraga. Meski dia bukan peraih juara satu, namun hampir seluruh yang menonton terutama kaum hawa terus memekikkan namanya. Tentu saja itu hal yang lumrah terjadi pada siswa penyandang predikat tertampan di sekolah.

Sepasang mata elangnya menyapu pada gadis-gadis yang terus memekikkan namanya. Kadang ia tak habis pikir kenapa juga mereka melakukan hal tak masuk akal begitu.

Haechan bukan artis dan hanya murid biasa seperti yang lain, kecuali dibagian wajah tampannya. Ia tahu mereka semua adalah pemuja pria tampan seperti dirinya. Tapi tetap saja yang mereka lakukan itu terlalu berlebihan.

"Menikmatinya, huh?" goda Jaemin, salah seorang teman dekatnya. Ia menyodorkan sebotol air mineral yang langsung diteguk habis oleh Haechan. Suara pekikan bertambah riuh karena jakun Haechan yang naik turun ketika minum menambah kesan seksinya.

 Suara pekikan bertambah riuh karena jakun Haechan yang naik turun ketika minum menambah kesan seksinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tentu saja. Salah satu fungsi ketampanan yang diberikan padaku ya untuk memuaskan mata gadis-gadis itu," ujar Haechan datar, sukses membuat Jaemin terkikik geli.

"Habis ini kita ke perpustakaan kan?" Jeno datang menghampiri mereka dengan wajah lelahnya.

"Woah lihatlah sang pemenang kita hari ini!" seru Jaemin sambil menepuk-nepuk pundak Jeno.

Tak lama kemudian Renjun datang untuk bergabung. "Pemenang yang namanya hanya mendapati sorakan tidak lebih dari sepuluh gadis. Lihatlah sang juara dua dari belakang ini, dia mendapat seluruh sorakan," ujarnya dengan tampang super menjengkelkan.

Jaemin terbahak mendengarnya sementara Jeni makin merengut. Haechan juga tak kalah jengkel mendengar posisi larinya disebut-sebut. "Sok sekali pretty boy ini mengatai Haechan juara dua dari belakang. Sadarlah kau yang menempati posisi satu dari belakang," ejek Jaemin.

Kali ini giliran Renjun yang merengut. "Dari pada kau, tidak ikut lari sama sekali karena baru start saja sudah jatuh duluan," balasnya membuat Jaemin bungkam. Mulut pedas Renjun memang bukan tandingannya.

"Hentikan perdebatan bodoh kalian. Lebih baik kita segera ke perpustakaan untuk persiapan ujian akhir," tegur Jeno.

Mereka berempat akhirnya pergi membersihkan diri kemudian berjalan menuju perpustakaan seperti murid tahun akhir lainnya.

...

Jika gadis-gadis lain terang-terangan menyoraki Haechan, Ryujin lebih memilih mengamati pria itu dari jendela kelasnya. Beruntung sekali dia mendapatkan tempat duduk di pojok belakang kelas. Sebenarnya letak posisi duduknya berada di depan ketika dibagikan, tetapi karena postur tubuhnya yang besar menghalangi teman-temannya yang lain, jadilah Ryujin dipindahkan ke belakang. Awalnya ia merasa hal itu merupakan penghinaan baginya, tapi akhir-akhir ini dia sudah menganggapnya sebagai keberuntungan tersendiri, sebab dengan begini ia bisa leluasa untuk memperhatikan Haechan.

La Perfection  [Haechan NCT- Ryujin Itzy]  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang