"Yah,kau tahu kadang kadang aku bosan jadi anak kecil terus"
Hari sudah menjelang sore dan Haibara masih berada di laboratorium bawah tanah dan seperti biasa melakukan proyek percobaan penawar APTX 4869, ketika di kepalanya terngiang sebuah kalimat yang mengandung rasa pasrah dan keputus asaan dari seorang bocah yang mengalami nasib sama seperti dirinya ini. Tak lama kemudian gadis kecil itu pun menghempaskan diri ke kursi yang ada di belakang meja komputer yang memuat data dan hasil percobaan obat buatannya yang harusnya tidak pernah ada didunia ini.
Haibara memejamkan matanya ketika mengingat pertemuan pertama kali dengan bocah itu saat masih sebagai Shinichi bersama Ran,dimana dia melihat mereka berjalan berduaan bersama dan dia hanya melihat itu dari dalam mobil dengan rasa iri,lalu percakapan terakhir dengan kakak tercintanya yang penasaran dengan sosok anak ajaib bernama Conan Edogawa...
*******
"Conan Edogawa...?"
"Benar, anak berkacamata yang pernah kubicarakan dulu. Dia adalah anak kecil yang tinggal di kantor detektif Kogoro itu...! Aku sungguh penasaran, dia masih kecil tetapi sikapnya kalem dan tenang layaknya orang dewasa.Oh iya,kudengar kau ada urusan dengan seseorang di kota Beika bukan..?"
"Iya, Kudo Shinichi. bagaimana dengan kakak, aku dengar kau terlibat dalam tugas yang berbahaya...?"
"Tidak perlu khawatir, aku justru mencemaskan dirimu yang terlalu sibuk membuat obat,sampai kau tidak pernah merasakan bagaimana kasih sayang dari lelaki yang mencintaimu" ujar Akemi mengedipkan matanya menggoda Shiho
******
Gadis kecil ini mengusap matanya yang mulai berair karena lelah(atau karena kembali teringat pada kakaknya?) dan memutuskan untuk beristirahat sejenak,dan bergumam pelan tanpa menyadari air mata mulai menetes dari mata indahnya
"Maafkan aku Kudo Kun...."
====================
"Menurut analisismu,kira kira kapan dan kemana dia akan mengajak kencan Ran...?" tanya Sonoko pada Sera dengan ekspresi meledek pada gadis tomboi itu
Suasana di cafe Poirot sudah agak sepi dan para siswi SMU Teitan ini masih berada di cafe yang terletak dibawah kantor detektif Kogoro itu.Dimana Ran,Sonoko dan Sera memutuskan untuk berada lebih lama dari rencana awal setelah Amuro menawarkan menu tambahan dan menggratiskan pesanan mereka pada hari ini , dikarenakan dia mengaku pada hari ini baru saja menang undian ( walaupun mereka yakin ini masih ada hubungannya dengan jeritan histeris Azusa yang melihat kecoa di dapur beberapa saat yang lalu) dan meminta pada ketiga gadis ini untuk tidak menceritakan hal ini pada orang lain.
"Tempat kenangan mereka mungkin...? Atau Shinichi punya tempat menarik yang ingin dikunjunginya...? Terus terang menurutku dia juga tampak tidak terlalu sehat pada saat karyawisata di Kyoto waktu itu,maksudku,sesaat sebelum mereka berdua...yah..." Sera mengedipkan mata kearah Ran
"Ah iya...,aku paham,maksudmu sebelum Shinichi dan Ran..." ujar Sonoko menyeringai jahil dan melirik Ran yang wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus.Mereka mengingat setelah pemecahan kasus di Kyoto disaat Shinichi yang bermaksud untuk mencium Ran, namun tiba tiba dia pergi karena mengaku ada panggilan kasus yang mendadak - dimana yang terjadi sebenarnya adalah efek penawar obat APTX 4869 yang akan segera habis dan menyebabkan Shinichi harus segera pergi dari tempat itu.
"Lalu bagaimana Ran...? Apakah kau sudah memikirkan jawaban apa yang akan diberikan pada pangeranmu itu...?"
"Ku..kurasa lebih baik biar aku sendiri yang memikirkannya" ujar Ran yang masih malu malu
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Hope
FanfictionDisaat kebuntuan dan kehilangan arah dalam usahanya menelusuri jejak Black Organization, Conan Edogawa alias Shinichi Kudo sang detektif dari timur mencoba belajar untuk lebih peka dan peduli pada orang orang yang berada di sekitarnya.Seiring berjal...