jeongwoo pagi ini datang lebih awal karena janji nya dengan yedam dan junghwan untuk sarapan bersama di kantin. tas ransel kumal yang terdapat tulisan all kid wanna die itu ia letakkan di kursi dekat jendela. tempat jeongwoo menghabiskan waktu nya di sekolah.
dimana meja itu merupakan spot yang hampir semua tau kalau itu adalah hak paten jeongwoo. dan gak boleh di ganggu gugat.
derap langkah pelan membawa nya menuju kantin. ia menyapa kedua sohib seperjuangan nya sebelum duduk anteng di sebelah yedam. melempar sapaan basa-basi juga senyuman tanpa arti.
"matwa nanti ulangan bab sembilan, tolol. bisa-bisa nya belum belajar," umpat yedam kesal. ia memukul kepala junghwan dengan sendok nya.
jeongwoo terkekeh. baru saja datang, ia sudah di hadapi dengan pertengkaran kecil antara kedua teman nya.
"gak ngerti aku. kan minggu kemarin pas jam nya bu tuti ada seminar di kedinasan," kata junghwan membela diri.
"aku udah chat kamu. anak kelas juga udah announce di group. gak usah banyak alasan," timpal jeongwoo. ia menatap malas ke arah junghwan yang selalu memanfaatkan kegiatan luar sekolah nya untuk masalah seperti ini.
"ya udah sih. matwa jam keempat habis istirahat, aku masih bisa belajar."
"oh iya, nanti sebelum jam keempat mau ada razia dadakan," ucap yedam sambil menepuk meja pelan ketika ia ingat perihal razia.
"dadakan tapi kita di kasih tau," cibir junghwan.
yedam yang di cibir menatap junghwan sengit, "aku baik hati makanya kalian aku kasih tau duluan. siapa tau kamu bawa rokok atau apa, kan bisa antisipasi."
jeongwoo mengangguk, "enak kamu, lal. punya orang dalem," bisik nya di iringi tawa.
"bilal gitu loh."
"kamu makasih sama aku, lal," sungut yedam gak terima. padahal ia adalah informan yang keberadaan nya sangat penting.
junghwan mendelik malas, "ya beginilah kelakuan manusia haus pengakuan," ucap nya dengan tangan kiri yang menunjuk yedam malas.
"asu."
apa kata yedam benar. sebelum jam pelajaran keempat di mulai, anak-anak diminta untuk keluar kelas tanpa di perbolehkan membawa barang satupun.
lorong-lorong kelas penuh dengan barisan anak sma yang badan nya sedang di periksa satu persatu. beberapa ada yang sudah duduk si sembarang tempat karena aman. beberapa juga yang di giring ke tengah lapangan karena bermasalah.
di dalam kelas ada dua guru yang sedang menggeledah kelas. membuka setiap tas dan mengecek sudut kelas yang barangkali jadi tempat persembunyian barang nyeleneh.
doyoung melirik gugup ke arah haruto yang tampak berdiri tenang menunggu giliran nya di periksa. fokus nya terpecah karena ia penasaran dimana rokok nya dan haruto berada. takut kalau ketahuan dan ia harus di hukum.
KAMU SEDANG MEMBACA
nabastala
Fiksi Penggemar"jingga maaf, aku belum bisa bikin kisah telenovela kita semanis punya dilan dan milea." ⋆ bxb, jangan salpak! ⋆ hajeongwoo in ur areaa!!