chapter 2

858 113 17
                                    

" Jadi? Kenapa kau memanggilku ke sini, Gojo-san?" Tanya Nanami.

Tidak biasanya Gojo akan memanggilnya bertemu di sebuah cafe yang sangat mencolok seperti ini, kecuali jika hal itu terkait dengan pekerjaan penting mereka. Gojo memiliki kebiasaan yaitu akan membicarakan hal-hal penting diluar jam kerja dan di tempat yang tidak tepat, dan Nanami tau hal itu sudah mendarah daging padanya.

" Ah! Kau benar." Balas Gojo. " Aku hanya ingin bertanya tentang perkembangan dari penyelidikan yang sedang kamu lakukan. Itu saja."

Nanami menghela nafas. Lalu mengambil ponsel miliknya dan mulai mencari beberapa data yang akan dia perlihatkan kepada Gojo.

.

Di tempat lain. Y/n baru saja menyelesaikan macchiato karamel pesanan dua orang yang paling menarik perhatian para pengunjung. Sedikit ekstra karamel di atas susu y/n tuangkan sebagai finishing minuman itu.

" 1 Kopi hitam dan 1 Macchiato Karamel siap!" Ujar y/n agar rekannya dapat mengambil minuman itu dan mengantarnya kepada pengunjung.

" Maaf y/n-chan. Bisakah kau mengantarkannya ke meja 8. Kami benar-benar sibuk soalnya." Ujar manager cafe yang juga terlihat ikut membantu para pelayan mengantarkan beberapa pesanan para pengunjung.

Nampaknya kehadiran kedua pria itu benar-benar mengundang banyak pengunjung. Terutama pengunjung wanita. Entahlah apakah y/n harus mensyukuri hal ini atau tidak.

Sedikit menghela nafas. Y/n lalu mengambil 2 pesanan itu dan menaruhnya di atas nampan lalu berjalan kearah meja 8, meja orang-orang yang menarik perhatian itu.

.

" 1 Kopi hitam dan 1 Macchiato Karamel untuk tuan-tuan." Ucap y/n ketika menaruh pesanannya. Kopi hitam y/n letakan di depan pria pirang yang yang y/n ingat sebagai Nanamin, dan macchiato karamel y/n letakkan di depan pria putih si penarik perhatian.

Gojo lalu mengucapkan terima kasih sambil tersenyum manis kepada y/n dan dibalas juga oleh y/n dengan senyuman. Y/n dan Gojo saling bertatapan tanpa ada niatan untuk memutus kontak mata satu sama lain.

Tanpa di sadari y/n ada sepasang mata yang terus melihat gerak-geriknya. Melihat setiap gerakan yang dibuat oleh y/n menelusuri setiap lekuk tubuh y/n ke atas dan ke bawah sebelum berhenti di wajah y/n yang sedang tersenyum. Entah mengapa sepasang mata itu terlihat tidak suka ketika y/n tersenyum kepada pria didepannya.

" Bisakah kamu tidak terus mengganggunya, Gojo?"

Nanami yang baru saja selesai dengan ponselnya lalu mulai mengganti posisi kopi yang diletakkan y/n tadi. Sekarang posisinya menjadi kopi hitam milik Gojo dan macchiato karamel milik Nanami.

" Terima kasih.." Ujar Nanami mengangkat sebelah alisnya sambil melirik name tag yang ada di dada y/n. " Haruka y/n-san." Lanjutnya dengan wajah datar kepada y/n.

Deg..

Jantung y/n tiba-tiba terasa seperti akan keluar. Entah mengapa suara Nanami terdengar lebih memabukan dibandingkan dengan senyum manis milik Gojo. Suara berat khas orang dewasa ditambah dengan badan yang terlihat berotot benar-benar membuat Nanami terlihat sangat seksi.

" Hahaha.. Nanamin kau benar-benar menghancurkan suasana. Lihat wajahnya benar-benar seperti kepiting rebus sekarang." Gojo tertawa sambil menunjuk wajah y/n yang sudah memerah entah karena malu atau karena penampilan Nanami yang sangat seksi (menurut y/n.)

" Berhenti memanggilku seperti itu Gojo." Nanami lalu mulai menggeser ponsel miliknya ke arah Gojo dan diambil dengan baik olehnya.

" Ahahaha.. maaf Nanami." Ucap Gojo lalu mulai melihat isi ponsel yang diberikan Nanami. Sementara Nanami lalu berbalik dan melihat y/n yang mematung di tempatnya dengan wajah yang masih memerah.

Amaimono (Nanami x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang