PART 6

490 45 5
                                    

PART 6

Sebelum dibaca Vote dulu

Selamat membaca

*****

Yoona melanjutkan langkah kaki yang sempat tertahan. Tangan kanannya sedikit menahan perutnya besarnya, hanya mampu berjalan pelan, dan wanita itu sudah sedikit mengangkangkan kaki saat berjalan. Yoona sangat kesulitan dengan semua perubahan hidupnya yang cepat itu.

"Yoona..." panggil Siwon lagi ketika melihat sang istri sangat kesulitan hanya untuk berjalan. Menarik ulur napas berulang kali hanya untuk menaiki anak tangga. Sesulit itukah Yoona selama ditinggalkannya?

Yoona melangkah di anak tangga menuju kamar dengan sangat hati-hati, meninggalkan semua orang dengan sejuta tanda tanya. Tak mengatakan apapun, namun jelas sikap Yoona menjelaskan kekecewaan yang terdalam.

Setelah menghilang berbulan-bulan dengan wanita lain, pria itu sanggup pulang ke sana tanpa mengatakan apapun.

Saat ia berjuang di rumah sakit, suaminya sibuk mengurus orang lain. Saat ia berjuang mati-matian untuk mempertahankan kandungannya, sang suami justru berpesta dengan teman-temannya.

Saat ia pulang dari rumah sakit, Yoona masih harus menyaksikan drama romantis Siwon dengan Jessica yang entah menjadi tunangannya atau sudah menjadi istrinya. Miris bukan?

Sekalipun cukup melelahkan, pada akhirnya Yoona sampai di dalam kamar yang sudah nyaris 2 minggu tidak ia tempati. Tanpa mengunci pintu, ia meletakkan tas di atas ranjang dan duduk di atasnya.
Ia menarik ulur napas di tenggorokannya untuk bisa menormalkan kembali jalan napasnya yang terengah-engah. Wanita itu sudah cukup kelelahan berjalan dari pintu rumah dan kemudian menaiki tangga.

Namun lebih dari itu, Yoona menyadari sesak di dadanya tak sepenuhnya karena faktor itu saja. Tapi karena hal dan orang-orang yang ia tinggalkan di lantai satu.

"Tidak apa-apa Yoona, kau kuat. Bukan Siwon yang perlu kau pikirkan sekarang, tapi calon bayimu. Jangan stres, jangan sampai tensimu naik lagi. Ayo Yoona. Kau bisa", ucap Yoona menghibur dirinya sendiri, berusaha untuk terlihat tidak terluka.

Dia berhasil terlihat tidak terluka di depan orang, namun saat sendiri, Yoona tak bisa menutupi perasaan itu. Dia hancur, sangat hancur.

Yoona tak bisa tidak memikirkan hal berat terlalu banyak seperti yang Dokter sarankan, jika kejadiannya seperti yang ia alamai, apa mungkin Yoona tidak stres?

Sementara ia sakit, suaminya yang menghilang begitu saja justru bersenang-senang dengan wanita lain dan juga teman-temannya.

Ayolah Yoona, Siwon tidak sepenuhnya bersenang-senang. Pria itu hanya mencoba membawa Jessica pada tempat penanganan aneurisma terbaik yang Dokter dan orang-orang sarankan. Dia pergi bukan untuk bersenang-senang, tapi menemani Jessica mengobati penyakitnya.

Jessica dan kau sama-sama sakit.

Ini hanya persoalan siapa yang lebih penting untuk Siwon. Dan malang untukmu, karena ternyata menemani Jessica sakit lebih penting dari pada menemanimu sakit. Itu saja.

●●H.E.R●●

Beberapa menit Yoona menghilang dari pandangan orang-orang di dalam rumah, suasana hening nan mencekam terus saja bertahan. Semacam ada rasa tak enak hati saat mereka melihat bagaimana ekspresi Yoona beberapa saat lalu. Memandang tak terlalu senang akan kehadiran mereka sebagai tamu di sana.

Semua fokus itu akhirnya beralih pada Siwon, orang yang mereka datangi yang juga terlihat tak nyaman seperti yang mereka rasakan. Badan Siwon ada di sana, namun sangat jelas pikiran teman mereka itu ikut serta dengan Yoona ke dalam kamar.

H.E.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang