Part 6 : Pleased

5K 401 52
                                    

Sudah beberapa menit sejak jarum jam menunjukan pukul tujuh tepat berlalu, tapi yang dinanti Rendy tidak kunjung datang juga, padahal Rendy sengaja datang secepat mungkin karena terlalu bersemangat, dan ia tak ingin membuat Liora menunggu.

Rendy memutuskan menelpon nomer Liora untuk memastikan keberadaannya. Tapi baru saja ia menekan tombol dial, sang wanita yang sudah cukup lama ditunggu muncul dengan rangkulan seorang pria di pinggangnya.

Liora terlihat celingukan mencari keberadaan Rendy. Sedangkan Rendy tersenyum sambil melambaikan tangan ketika mata mereka bertemu.

Pria di sebelahnya tetap mengikuti Liora hingga mereka sampai di meja Rendy. Ya, kekasih Liora itu mengecup pipi wanitanya lalu berpamitan, tak lupa ia juga sempat menyapa Rendy ramah. Rendy pun membalas sapaan pria itu tak kalah ramah.

"Kekasihmu?" tanya Rendy pura-pura tidak tahu ketika Liora sudah duduk di hadapannya.

"Ya, bulan depan kami akan bertunangan," jawab Liora sumingah memandang ke luar jalanan. Ia menatap kekasihnya yang juga sedang menatapnya sembari masuk ke dalam mobil.

Ntah, Rendy ingin tertawa atau justru iri melihat kemesraan mereka. Yang pasti, Rendy tahu sesuatu yang tidak Liora ketahui tentang kekasihnya itu. Kenyataan bahwa kekasihnya berselingkuh dengan wanita lain pastinya akan membuat Liora sangat terpukul.

Sekarang, Rendy bisa memastikan jika pria itu tengah berselingkuh karena Nathan memang sudah mendapatkan informasinya secara pasti. Bahkan Nathan secara lengkap juga memberitahu siapa selingkuhan kekasih Liora itu.

Sungguh, gadis yang malang.

"Kau terlihat sangat mencintainya," tukas Rendy setelah Liora memandang ke arahnya.

"Tentu, Tuan."

"Kau tidak takut jika dia berselingkuh?"

Liora terdiam memandang Rendy tajam yang dibalas senyuman oleh pria berkaus putih panjang itu.

"Dia pria yang baik."

"Apakah kau sudah memastikannya?" cerca Rendy.

"Bukankah itu bukan urusanmu, Tuan?"

"Aku hanya ingin tahu, bagaimana reaksimu jika tunanganmu itu ternyata berselingkuh."

"Jika kau hanya ingin mengatakan hal omong kosong ini, aku akan pergi sekarang juga," ancam Liora karena ucapan-ucapan Rendy ternyata mempengaruhi pikirannya.

Rendy tertawa. "Oke, oke, maafkan aku, aku hanya bercanda. Sepertinya kau susah sekali diajak bercanda ya, Nona Liora."

Terlihat Liora menghela napas, tidak menanggapi apa yang Rendy lontarkan. Dan Rendy sangat yakin, gadis itu tidak yakin jika kekasihnya adalah pria yang setia, karena emosinya seketika terpancing oleh ucapan-ucapan Rendy.

"Baiklah, jadi apa yang sudah kau bicarakan dengan Cherry?"

"Bicara apa?" Rendy menaikan bahunya.

"Bukankan kau bertemu dengannya, kemarin?"

"Ah, benar sekali. Ada apa? Apa kau penasaran?"

"Tidak, Cherry sudah mengatakannya padaku," ujar Liora menopangkan dagu.

Rendy tersenyum sinis. "Dasar bocah," umpatnya dalam hati. Pria itu tidak menyangka jika pikiran Cherry benar-benar seperti balita, Ia  senang sekali mengadu, padahal seharusnya itu rahasia mereka berdua. Apakah gadis itu juga mengatakan pada ayahnya?

"Lalu kenapa kau bertanya?" Rendy berpura-pura tenang.

"Aku hanya ingin mendengar langsung darimu, Tuan."

Driving Me Insane √ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang