THE LIGHT (chapter 11)

288 19 7
                                    

*******

      Seiring bertambahnya kesibukan dalam dunia tipu-tipu membuat Billy dan Manda kini jarang bertemu. Tak lagi seperti dulu, disaat Manda belum kembali bermain seni peran. Ia dengan setia menemani Billy shooting tanpa mengenal waktu. Ibarat timbal balik, kini saatnya Billy yang berkorban demi hubungan mereka. Demi sebuah kerinduan yang menanti untuk dijemput dan sang pujaan yang merayu untuk dipeluk.
Cinta mereka yang tulus juga membuat keduanya menjalani hubungan begitu apa adanya. Tidak ada yang saling menunggu hanya untuk sebuah rindu, dan tidak pula mempertaruhkan gengsi hanya karena harga diri.
Bagi keduanya, siapapun yang memiliki waktu maka dia lah yang menjemput paksa sang rindu.
Seperti hari ini, Manda tak mengharapkan kedatangan Billy lantaran jadwal shooting si doi.
Namun suara cut sang 'sutradara' menarik perhatian Manda. Ia mengenali suara itu.
"Billy?" Manda menoleh ke arah tempat keberadaan pak sut.
Dan terkaan nya benar. Manda tersenyum bahagia.
Baik,tulus,penuh kejutan. Manda bangga memiliki dan dimiliki seorang Billy syahputra.
Ia pun menghampiri hubs nya.
Namun seiring dengan langkah kakinya perasaan itu muncul kembali.

Perasaan rasa bersalah.
Perasaan egois.
Perasaan cemburu.
Segala perasaan yang harusnya ia abaikan.

Manda terus melangkahkan kakinya, memandang Billy yang tersenyum ke arahnya. Namun entah, semakin dekat jarak mereka semakin terasa nyata perasaan-perasaan itu yang perlahan meracuni pikirannya.
Setenang mungkin, Manda menatap lekat wajah Billy tanpa menyiratkan apapun yang membuat Billy curiga. Bukan ingin menutupi, hanya saja Manda ingin memahami arti perasaan-perasaan itu terlebih dulu sebelum ia membicarakannya pada Billy.
Berjalan berdampingan sembari mendekap erat lengan Billy, Manda menuntun Billy menuju tempat pelarian lelahnya.

********

Ditemani para asisten. Manda bersandar manja disamping Billy yang tengah berbaring diranjangnya.

"Sayang kok sempet kesini. Kan siang katanya mau tapping" tanyanya dengan nada manja.

Billy terdiam mendengar pertanyaan Manda. Ia memahami Manda belum ingin bercerita padanya.

"Tadi kamu kan nelfon. Denger suara kamu jadi kangen deh..." dalihnya

"Dasar bucin..."

Sejenak kedua terdiam, larut dalam pikiran masing-masing.
Jujur Billy akui, sikap aneh yang Manda siratkan yang membawanya kesini. Ia ingin menanyakannya langsung pada Manda. Ia ingin memastikan apa yang sedang di alami kekasihnya. Namun sepertinya ia harus memendamnya untuk sementara waktu. Manda menutupi itu semua darinya. Mungkin ia belum siap untuk menceritakannya pada Billy.

*******

Manda merasakan sentuhan jemari Billy mengusap lembut tangannya. bermain indah di kulit lembut miliknya. Manda tersenyum dengan perlakuan sederhana yang Billy lakukan.
Ia sebenarnya mengerti ada pesan tersirat dari sikap Billy. Ada yang sedang dinanti Billy darinya.
Manda mengecup lembut pipi Billy.

Kita berada di perahu yang sama

Namun hanya kamu yang mendayungnya

Kita berada di rumah yang sama

Namun hanya aku yang merasakan gelapnya

To be continued....^^

THE LIGHT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang