THE LIGHT (chapter 14)

265 19 0
                                    

*******

       Pagi buta dikala sebagian orang masih menikmati mimpi, Billy dalam perjalanan menuju BKT seorang diri.
Rasa gelisah yang menderanya sepanjang malam hingga membuatnya terjaga menjadi alasan dari perjalanannya kini. Mungkin berlebihan jika ia mengkhawatirkan Manda karena tak bisa dihubungi.
Lelahnya menjalani shooting stripping seringkali membuat Manda tertidur tanpa sempat berpamitan.
Meski sudah mulai terbiasa dengan keadaan kekasihnya, namun begitulah Billy, ia akan menjadi seorang posesif jika berurusan dengan asmara.
Namun dilain sisi, Billy juga takut jikalau Manda merajuk padanya karena kedekatannya dengan Memes.
Apalagi akhir-akhir ini media tengah gencar mengisukan dirinya dan Memes menjalin hubungan asmara lantaran seringnya memainkan sketsa bersama meski keduanya sudah memberikan klarifikasi.
Tak dipungkiri, dunia tipu-tipu yang ia perankan memang selalu berhasil menghasut pikiran para awak media.

"Memes, si pesinden cantik pengganti Amanda Manopo"

Sebuah notif berita harian masuk di hpnya.
Billy menghela nafas. Ia akui cobaan dalam hubungannya kali ini terlalu berat untuk di lalui.
Meski ia sendiri memaklumi dengan berita yang menimpa dirinya merupakan bagian dari konsekuensinya sebagai public figure, namun ia tetap merasa khawatir jika pemberitaan itu nantinya akan membebani kekasihnya.

*******

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, Billy akhirnya sampai dan bergegas menemui sang pengobat rindu.
Tak ingin membangunkan Manda, Billy perlahan membuka pintu kamar sang pujaan dengan kunci yang khusus Manda berikan untuknya.
Cinta seorang Amanda Manopo kepada Billy memang tak perlu diragukan lagi.
Tak hanya kunci kamar, namun Billy juga menjadi satu-satunya pemegang kunci hatinya.
Dengan penerangan minim cahaya, Billy berjalan mengendap mendekati gadisnya yang masih lelap dalam mimpinya.
Sementara Manda yang menyadari kehadiran seseorang didalam kamarnya pun terbangun.
Samar-samar ia melihat sosok laki-laki dihadapannya.

"Sayang..?" terkanya dengan suara parau.

"Hmmm..." sahutnya lembut.

Manda pun terbangun dari tidurnya.

"Sayang bobo lagi aja. Masih pagi kok" ucapnya.

"Kok pagi banget ud kesini?" Manda tak mengerti.

"Kangen..." ungkapnya membuat Manda tersenyum dan mengelus lembut pipinya.

"Kamu lagi tdr aja cantik bgt sih... Jdi mirip seseorang"

Sontak ucapan Billy membuat Manda membuka lebar matanya.

"Siapa?" wajahnya cemberut membuat Billy gemas dibuatnya.

"mirip calon Ibu dari anak-anakku" bisiknya seraya mengecup kening doi.

Dan lagi, Billy membuat Manda semakin jatuh cinta padanya.

"Aku bobo lagi,ya. I Love U" pamitnya seraya menggenggam erat jemari tangan Billy.

Billy mengecup lembut tangan Manda yang menggenggamnya,

"Sayang met bobo lagi,ya. Aku tunggu diluar.." ucapnya.

Manda menggeleng,

"Gak boleh kemana-mana" pintanya tanpa membuka mata.

Billy tersenyum melihat tingkah manjanya.

"Aku gak kemana-mana kok. Aku tunggu kamu diluar aja,ya" ucapnya seraya mengusap lembut rambut kekasihnya.

Ia pun meninggalkan Manda bersama mimpinya.
Sebenarnya Billy mau saja menemani kekasihnya, namun ia menyadari dirinya berada dilingkungan yang cukup banyak mata. Ia tidak ingin jika orang-orang nantinya berpikiran buruk tentangnya terutama Manda.

******

Billy memutuskan untuk menunggu Manda di dalam mobil, menepati ucapannya untuk tidak kemana-mana.
Rasa gelisah yang ia rasakan pun kini tak lagi membelenggu. Billy lega karena ia telah memastikan keadaan Manda dan menjamin bahwa pemberitaan tentang dirinya tak mengganggu pikirannya.
Ditemani lagu TBW versi Manda, ia pun memejamkan mata dan menemui sang mimpi.




To be continued....^^

THE LIGHT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang