Volume kedua dari Vorrestia Online : The Legend of Solo Player.
Status: Selesai (Next Volume ketiga)
Jumlah kata: ±2000 kata/chapter
+Gambar: Chapter 1 dan seterusnya
Note: Yang belum baca volume pertama silakan baca dulu biar paham alur ceritannya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seratus tahun yang lalu pertempuran besar terjadi di wilayah Laiden. Wilayah yang dulu dikuasai oleh ras Demon yang mendirikan sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang Ratu yang begitu kuat dan berkuasa, semua ras Demon sangat mengaguminya. Kami memanggil dia sebagai Ibu.
Dengan kekutannya Ibu membuat Dungeon di wilayah Laiden dan mengendalikan semua monster di dalamnya. Memegang kuasa penuh dengan semua monster di dalam Dungeon membuat ras lain takut padanya.
Hingga pada akhirnya seorang Dragonnout muncul dan memimpin pasukan dari ras Human, Elf, dan Dwarf untuk menyerang kerajaan Demon yang mereka anggap sebagai sebuah ancaman bagi kedamaian dunia Vorrestia.
Pertempuran besar pun tak terelakan, hingga akhirnya Dragonnout berhasil mengalahkan Ibu yang membuat kerajaan Demon runtuh. Semua ras Demon pun dimusnahkan dan sebagian dari mereka bersembunyi di dalam Dungeon sebagai tempat perlindungan terakhir mereka.
Runtuhnya kerajaan Demon dan terbunuhnya Ibu, membuat wilayah Laiden menjadi wilayah tanpa penguasa dan menjadi area perdamaian yang di tempati oleh ras Human, Elf, dan Dwarf.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun sebenarnya keberadaan Ibu masih ada, dia mengikat jiwanya kedalam Life stream, aliran kehidupan yang mengalir di segala penjuru dunia Vorrestia. Hingga saat ini Ibu masih menunggu wadah yang tepat untuk jiwanya agar bisa hidup kembali dan membalaskan dendamnya kepada semua ras yang telah meruntuhkan kerajaannya.
Berdiri di atap rumah yang berada di kota Helbron, dari kejauhan aku masih mengamati kegelapan yang menyelimuti tubuh Viona membentuk bola hitam besar dengan Viona di dalamnya.
"Akhirnya Ibu akan segera bangkit .... Semua usahaku membunuh mereka semua akhirnya membuahkan hasil. Sepertinya tidak salah membuatnya tenggelam dalam kegelapan dan kebencian, dengan semua itu membuatnya cocok menjadi wadah untuk Ibu." ucapku yang masih mengamati bola hitam itu dari kejauhan.
