Bagian ini sebelum Stela dan Tiva yang membawa Shig sampai di Kerajaan Elf.
Alteis (POV)
- Di kota Helbron -
Sepertinya aku harus mempercepat rencanaku membangkitkan Ibu sebelum mereka kembali dan menghentikan rencanaku.
Aku mengangkat tangan kananku kedepan. "Shadow ...."
Bayangan hitam berwujud manusia lalu muncul dari dalam tanah. Melihatnya aku lalu berkata, "Cepat bawa Aigis dan bola kristal yang dibawanya kemari ..."
Bayangan hitam itu lalu masuk kembali kedalam tanah.
Aku kembali melihat aura hitam yang membentuk bola besar tempat Viona tertidur didalamnya. "Tidak akan aku biarkan mereka menghentikan rencanaku membangkitkan Ibu."
Tak lama kemudian portal dimensi muncul dan dari dalam lubang dimensi itu muncul Aigis yang berjalan seorang diri sambil membawa bola kristal di tangan kanannya.
"Akhirnya kau datang juga ..." gumamku saat melihatnya berjalan mendekat.
"Seperti yang tuan printahkan padaku, aku sudah membawanya kemari dan membawa kristal yang tuan inginkan ..." ucapnya sambil memberikan bola kristal itu padaku.
"Kerja bagus." Aku lalu mengambil bola kristal itu darinya. Sepertinya tidak salah aku menjadikannya menjadi bonekaku.
Sambil tersenyum aku lalu menjentikan jariku dan bayangan hitam yang merasuki tubuh Aigis keluar dari mulutnya.
"HUUAAAA ....." Teriak Aigis kesakitan dan lalu tersungkur di tanah setelah bayangan hitam di tubuhnya keluar.
Selama ini aku mengendalikannya dengan memasukan anak buahku kedalam tubuhnya agar dia mau melakukan apa yang aku inginkan.
Aku lalu mengangkat bola kristal yang aku pegang di tangan kananku ke atas. "Dengan bola kristal ini aku bisa mengendalikan semua player di wilayah Laiden ini ...."
Hanya melihatnya saja aku sudah bisa merasakan kekuatan dari para Player yang mengikat kontrak dengan bola kristal ini. Sepertinya tidak salah aku menggunakan Aigis untuk mengumpulkan para Player, dengan begini aku bisa menggunakan bola kristal ini untuk mengambil kekuatan semua Player yang terikat dengan bola kristal ini, dan memberikannya ke Ibu agar Ibu segera bangkit kembali.
Aku kemudian mengangkat bola kristal yang aku pegang ditangan kananku keatas. "Wahai bola kristal, kumpulkan semua kekuatan para Player di wilayah Laiden ini ...."
Bola kristal itu pun lalu mengeluarkan cahaya ungu kehitaman. Perlahan tapi pasti aku bisa merasakan kekuatan besar dari para Player yang mulai terkumpul di dalam bola kristal tersebut.
"Teruslah hisap dan habiskan semua kekuatan mereka ...."
Saat menunggu bola kristal itu terisi penuh, tiba-tiba tanah sedikit bergetar dan terlihat para monster keluar dari dalam Dungeon. Sepertinya mereka tahu kalau sebentar lagi Ibu mereka akan segera bangkit.
Ribuan monster itu kemudian berkumpul di sekitar Viona yang masih terbelenggu oleh aura hitam.
Dari kerumunan monster itu lalu muncul lima orang yang aku kenal. Mereka berlima kemudian berjalan mendekat kearahku.
Melihat mereka aku lalu tersenyum. "Kukira kalian tidak akan datang ..."
"Mana mungkin kami melewatkan kejadian bersejarah ini, kami sudah menunggu seratus tahun untuk bisa melihat Ibu bangkit kembali." Ujar pemuda yang bernama Lixs, dia merupakan Bos lantai 140 Dungeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vorrestia Online Vol.II : The Vengeance
FantasyVolume kedua dari Vorrestia Online : The Legend of Solo Player. Status: Selesai (Next Volume ketiga) Jumlah kata: ±2000 kata/chapter +Gambar: Chapter 1 dan seterusnya Note: Yang belum baca volume pertama silakan baca dulu biar paham alur ceritannya...