3.

8.2K 1.2K 82
                                    

Pagi ini jennie diantar dara kesekolah alasanya karna dara memiliki pertemuan khusus dengan kepala sekolah, dan jennie tidak ingin tau itu. Setelah sampai di pekarangan sekolah ternyata teman- jennie juga baru saja sampai, mereka membawa mobil masing-masing kecuali jisoo sepupunya itu menebeng sowon karna rumah mereka di satu kompleks yang sama, hanya sesekali saja menebengnya.

"Pagi dara mommy" ucap kelima teman-teman jennie sambil setengah membungkuk sopan.

"Pagi kembali anak-anak, ayo mommy antar masuk"

Mereka berjalan mengikuti dara dan jennie dari belakang

"Mommy ingin bertemu kepala sekolah ya" jisoo bertanya pada bibinya

"Iya, yasudah kalian cepatlah masuk mommy pergi duluan ya" setelah berhenti di depan pintu kelas jennie, dara mengecup dahi jennie dan mengusap rambut jennie.

"Belajar yang pintar princess"

"Siap mommy"

Mereka masuk ke dalam kelas, dan duduk melingkari meja jennie, irene sowon dan nayeon belum ingin masuk ke kelas mereka.

"Jennie tau tidak" kata sowon yang memulai bergosip

"Hm ada apa?"

"Anak kelas sepuluh yang dihukum kemarin itu ternyata lulusan terbaik di junior high school tahun lalu"

"Kau tau dari mana?" Nayeon bertanya sambil berkaca menambahi lip gloss dibibirnya yang sedikit pudar.

"Keponakanku yang memberitahu, dia sekelas dengan anak itu"

"Dia dari kelas apa?" Kali ini irene yang bertanya sambil berkirim pesan dengan kekasihnya.

"Kalau tidak salah kemarin dia bilang 10.1, keponakanku juga dikelas itu"

"Dia laki-laki atau perempuan ya?"

Plak*

Rosé memukul lengan sowon agak keras bagaimana mungkin sowon bisa bertanya seperti itu apa matanya buta sudah jelas lisa memiliki rambut panjang sebahu dan berpakaian seperti wanita. Tentu saja rosé tidak terima jika adiknya dituduh yang bukan-bukan, bahkan rosé dulu sering mandi bersama lisa jelas saja rosé lebih tau.

"Yaaa kenapa memukulku"

"Matamu buta ya dia perempuan sudah jelas mengenakan pakaian perempuan"

"Aku kan hanya bertanya lagi pula sikapnya itu seperti tidak mencerminkan seorang perempuan, tegas dingin dan irit bicara"

"Sssstt kalian berisik" jennie menghentikan mereka takutnya  berdebat semakin panjang.

"Hey hey lihat itu itu anaknya", nayeon menunjuk ke arah jendela kebetulan sekali disana lisa sedang berjalan melewati kelas jennie.

Jennie bisa melihat sisi tegas dari anak super dingin itu, pahatan wajahnya benar-benar membuat jennie terpanah apa lagi bibir tebalnya yang terlihat menawan merah merona terdapat lip gloss untuk sekedar menghilangkan bibir pecah-pecahnya. Jantung jennie berdegup seirama dengan langkah lisa, bahkan nafas jennie terasa sedikit berat. Jennie tidak munafik, anak itu benar-benar cantik dan emm mungkin jennie tidak bisa menjelaskannya. Tubuh jangkung baju rapih tubuh harum rambut lembut bibir sexy kaki jenjangnya melangkah dengan pasti melewati pintu kelas jennie yang terbuka. Bahkan ketika lisa sudah melewati kelasnya bau parfume dari anak itu tertiup masuk kedalam kelasnya menyapa para hidung mereka.

"Gila gilaa harum sekali, omg" nayeon memekik girang bahkan menggoyangkan bahu irene yang terdapat di samping kanannya.

"Yaak" Irene yang kesal mengetuk pelan dahi nayeon, senang boleh saja tapi jangan menyusahkan orang lain.

Love In SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang