10.

7.7K 1K 128
                                    

Keesokan paginya ketika semuanya berkumpul untuk menikmati sarapan pagi, jennie turun paling akhir dia berjalan menuju mejanya dan menyapa kedua orangtua lisa serta rosé. Awalnya mereka tidak menyadari apapun tapi setelah melihat tanda merah di leher jennie yang tidak sengaja terlihat ketika jennie menoleh ke kanan, itu membuatnya benar-benar terlihat jelas.


Bahkan minho tersenyum sendiri sambil menyikut lengan sang istri dan dibalas injakan kaki dari sang istri.

"Ehem... Lisa"

"Iya dad"

"Bagaimana jika daddy menjodohkanmu"

"Uh? Untuk apa, itu budaya kuno sekali"

"Well karna daddy rasa kau sudah pantas memiliki pendamping"

"Daddy mengada-ada, aku masih ingin bebas dan bermain tanpa kekangan dari seorang istri"

"Apa menurutmu menikah adalah sesuatu yang buruk?"

"Aku tidak mengatakan seperti itu, maksudku umurku bahkan masih 15 tahun belum legal dalam hubungan pernikahan"

"Memangnya siapa yang akan langsung menikahkanmu"

"Lalu?"

"Bertunangan mungkin lebih cocok untukmu"

"Tapi dad sungguh itu bukan ide yang bagus"

"Kenapa? Lagipula kau juga sudah bisa mencari makan sendiri atau bahkan sudah mampu membiayai calonmu nanti"

"Itu ide yang buruk aku tidak akan setuju"

"Bagaimana kalau kalian bertemu dulu setelah itu terserah kalian"

"Dad!"

"Ck daddy, lisa tidak akan pernah mau karna dia sudah memiliki kekasih" rosé membuka suaranya sambil mengunyah.

"Oh benarkah? Kenapa tidak memberitahu daddy?" Minho berpura-pura tidak mengetahui siapa kekasih lisa karna minho ingin mendengar langsung dari lisa bahwa jennie adalah kekasihnya.

"Tidak dad, eonnie hanya mengada-ada"

Bahu jennie merosot ketika mendengar kata-kata lisa, mungkin lisa belum siap untuk jujur dengan orangtuanya tapi jennie tidak berbohong itu rasanya sakit seperti tergores sesuatu.

"Ah begitu ya, bagaimana kalau dengan jennie saja?"

"Uh uhuk uhuk.." jennie terbatuk-batuk setelah itu CL memberikan minum ke jennie sambil mengusap-usap punggung jennie.

"Jennie tak apa?"

"Tak apa mom"

"Ishh ayolah dad jangan membahas tentangku terus, kenapa tidak membahas eonnie saja yang selalu didatangi beberapa laki-laki berbeda setiap malam minggu"

"Kalau eonniemu sudah biasa karna selain makan itulah pekerjaannya menebar pesona kekeke"

"Ish daddyy" rosé mengerucutkan bibirnya kesal mendengar perkataan sang daddy sedangkan sang daddy langsung mencubit pelan pipi kanan rosé sambil terkekeh pelan diikuti sang mommy.

"Eonnie jahat memainkan hati para pria"

"Aku? Bukan aku yang jahat, itu salahkan mereka yang terlalu menganggap aku serius pada mereka padahal aku hanya ingin berteman, mengirim pesan emoticon cinta bukan berarti cinta"

"Woahahaha sekarang daddy yakin Roséanne Park adalah calon penerus Park Lee Minho kekekeke"

"Hohoho tentu saja" rosé meminum susunya sambil melirik lisa dengan ekspresi sombong dan tersenyum miring.

Love In SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang