03. Kak Tristan [060421]

262 58 3
                                    

[📜] ;"Manusia itu memang sangat lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[📜] ;
"Manusia itu memang sangat lucu. Dirasanya gundah dan takut akan kehilangan, tapi kepada sesuatu yang jelas-jelas bukan miliknya."

— Happy reading,
and have a nice day ! —

Pagi itu Raindu berkeliling dengan motor vespa milik Kak Ratna. Pada awalnya dia hanya ingin membeli nasi uduk Bu Santi lalu setelah itu pulang, tapi cuaca pada pagi hariitu cukup menyegarkan, sayang jika dilewatkan.

Raindu memarkirkan vespanya itu dipinggir jalan, tak lupa dia membawa bungkusan nasi uduknya. Raindu duduk di kursi taman sambil menyuap nasi uduknya, sesekali dia mencuri-curi pandang kepada cowok ganteng yang sedang jogging disana.

Pagi yang sangat indah.

Terlalu fokus dengan nasi uduknya, Raindu sampai tidak sadar kalau daritadi ada orang yang memperhatikannya dari jauh. Dia tampak bimbang dan menimbang-nimbang untuk datang menghampiri Raindu atau tidak. Dan pada akhirnya dia jalan menghampiri gadis itu dan menepuk pundaknya.

"Em?" Raindu yang merasa ada seseorang di belakangnya, lamgsung menoleh.

"Hai."

Raindu menganga, menampilkan mulutnya yang penuh dengan nasi. Sungguh, Raindu benar-benar tidak menduga-duga kalau dia akan bertemu dengan orang ini lagi.

"Anu, maaf ganggu ya Rain.. Kakak kira tadi cuma orang yang mirip sama kamu, tapi ternyata emang bener kamu." ucap cowok dengan surai yang diwarna itu sambil menggaruk tengkuknya dengan tawa garing.

"O, ohh gitu ya Kak?"

"Iya.."

Hening. Keduanya sama-sama canggung saat itu.

"Kak Tristan baru pulang dari Jerman, ya?" akhirnya Raindu membuka suara lagi, membuat cowok itu menganggukkan kepalanya.

"Kuliah Kakak sudah selesai, dek."

"Oohh begitu.. jadi sekarang Kakak mau lanjut S2 atau kerja?"

"Bentar ya, Kakak duduk disamping kamu boleh?"

Raindu menggeser tubuhnya, tidak lupa dengan nasi uduknya, "Iya boleh dong Kak, sinii."

Tristan, Kakak kelas Raindu semasa SMA, sekaligus kekasih— ralat, mantan kekasihnya dimasa putih abu tersebut.

"Rencananya mau nerusin perusahaan Papa sih, dek."

"Wih beneran?? Keren banget Kak Tristan!!"

Surat Berdebu, Haechan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang