02. Pak Tarjo dan Ronde [310321]

387 61 6
                                    

[📜] ;"Rasaku kepadamu itu sudah renjana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[📜] ;
"Rasaku kepadamu itu sudah renjana. Sosokmu yang dahayu selalu sukses membuatku kampana. Tapi untuk memperjuangkanmu aku selalu tidak lesmana. Karena aku tau, menoleh kepadaku saja kamu lenggana."

Happy reading,
and have a nice day !

Raindu kini tengah melamun sambil menatap langit-langit kamarnya. Sesekali dia mengecheck ponselnya, apakah ada notifikasi live dari biasnya yang bisa saja menemaninya di malam minggu yang selalu menjadi malam membosankan baginya ini. Tapi nihil, tidak ada.

Pada malam minggu ini malas sekali rasanya untuk melihat-lihat instastory orang lain, karena tentu saja mereka memasang story dengan pasangan ataupun teman mereka untuk jalan-jalan di malam minggu. Sedangkan Raindu? cuma menyaksikannya saja, rasanya seperti makhluk paling nolep.

Ingin sekali rasanya dia jalan-jalan di bawah awang-awang kota Jogja yang cantik ini. Tapi apalah daya, Raindu sudah semester akhir dan teman-temannya memilih untuk menyelesaikan skripsi mereka masing-masing tanpa ada waktu untuk sekedar jalan-jalan saja.

Seandainya Raindu memiliki kekasih, mungkin malam minggu— tidak, hari-harinya tidak akan membosankan seperti biasanya. Padahal kalau diukur dari wajah, Raindu termasuk diatas rata-rata. Tapi karena kehidupan Raindu yang begitu flat sama seperti mahasiswa tingkat akhir pada umumnya, ke kampus, ngejar-ngejar dosen, nangis-nangis karena kuliahnya dan masih baanyaaakk lagi. Dia tidak ada waktu untuk cowok-cowokan.

Tak lama, ponselnya dipenuhi dengan banyak notif-notif dari aplikasi bernama Whatsapp tersebut.

Ah, dia baru ingat kalau kemarin dia di masukkan kedalam group whatsapp oleh Naresh dan teman-temannya itu.

Ah, dia baru ingat kalau kemarin dia di masukkan kedalam group whatsapp oleh Naresh dan teman-temannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Surat Berdebu, Haechan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang