Gelap||03

25 3 0
                                    

'mungkin selamanya aku akan selalu tersalahkan, walaupun aku tau itu semua bukan sepenuhnya salah ku'
______________________

SUASANA kelas berangsur sepi karena bel istirahat sudah berbunyi beberapa saat yang lalu. Hanya terlihat beberapa siswa yang masih berada didalam kelas, entah itu untuk merumpi atau hanya sekedar bermain ponsel. Salah satunya adalah Gelap. Ia tengah duduk sambil menenggelamkan wajahnya di atas meja dengan tangan yang ia buat tumpu.

“aww sakit,” ringisnya tiba-tiba saat merasakan nyeri yang menjalar pada area perutnya.

Saat itu, Aresean yang tadinya ingin pergi ke kantin bersama temannya mengurungkan niatnya, dan tiba-tiba datang ke kelas Gelap yang langsung membuat  para siswi yang ada di kelas menjerit histeris. Jelas saja histeris karena kedatangan Aresean seorang mostwanted sekolah ke kelasnya adalah waktu yang pas untuk para siswi mencari perhatiannya. Tapi sayangnya Aresean menghiraukan mereka karena hanya satu tujuan ia datang ke kelas itu, mencari seorang Gelap.

“yaampun kak Sean ganteng banget sih”.

“ehh dia liatin gue”.

“jodoh orang kenapa cakep-cakep ya”.

Setidaknya seperti itulah kata-kata yang di lontarkan oleh para siswa untuk memuji ke tampanan seorang Aresean.

Tanpa meminta izin pemilik kelas, Aresean langsung berjalan kedalam kelas menghiraukan ucapan-ucapan memuji dari para siswi. Pandangannya tertuju ke suatu titik dimana Gelap tengah duduk sambil menenggelamkan wajahnya di atas meja. Ia mengusap puncak kepala Gelap dengan lembut dan membuat sang empu mendongak kepada seseorang yang mengusap kepalanya. Aresean tiba-tiba membulatkan matanya ketika melihat wajah gadis itu sudah di basahi oleh air mata.

“Gelap, kamu kenapa? ” tanya Aresean sambil jongkok, menyetarakan tubuhnya dengan tubuh Gelap lalu menghapus air mata gadis itu dengan telapak tangannya. “siapa yang buat kamu kayak gini? kasih tau aku sekarang!”.

Gelap hanya menggeleng pelan sambil memegangi perutnya yang sakit, dan Aresean menyadari hal itu. “kamu sakit perut?” tanya Aresean.

Gelap mengangguk pelan sambil meringis. “kenapa gak bilang dari tadi. Kamu abis makan apa sampe sakit perut?” tanya Aresean lagi.

“ishh bukan itu Res. Sakit perut itu loh,” kata Gelap sedikit malu-malu.

“sakit perut kenapa?” tanya cowok itu lagi.

“ihh itu loh Res, datengnya tiap bulan”.

“apasih?”

“ihh gak peka banget sih jadi cowok,” Gelap menangis kesal dengan cowok yang ada di hadapannya itu. Lalu, gadis itu mendekatkan mulutnya ke telinga Sean untuk membisikan sesuatu. Dan seketika wajah Sean memerah mendengar hal tersebut. Begitupun dengan Gelap.

“kamu lagi me–” ucapan Sean terpotong saat tiba-tiba Gelap membekap mulutnya.

“jangan kenceng-kenceng”.

“ohh iya maaf,” ucap Sean. “kita ke UKS ya,” ajak Sean dan langsung di angguki oleh Gelap.

Gelap berdiri dari duduknya, dan pada saat itu ia meraba-raba area bokongnya dan mendapati rok yang sedikit basah. Gelap menatap Sean dengan wajah yang benar-benar memerah padam.

“kenapa lagi?” tanya Sean.

“itu anu, kayaknya aku... Bocor,” kata Gelap sambil menundukkan kepala karena terlalu malu untuk memperlihatkan wajahnya.

GelapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang