Gelap||04

18 1 0
                                    

'terang itu.. Tidak dapat membuat  hidup ku lebih baik'

_Gelap Adelyn_
_________________________

BEBERAPA buku bercetak tebal milik Gelap tergeletak hancur di atas lantai kamarnya.

“dasar anak bodoh!” Bentakan kasar itu keluar begitu saja dari mulut Anastasia, Mama Gelap. “nilai apaan ini?!” Anastasia mendekat ke arah Gelap yang tertunduk di sudut kamarnya.

“liat Altasya, dia mendapatkan nilai sempurna!” Anastasia menyodorkan kertas ulangan gadis itu dan membandingkannya dengan kertas ulangan milik Altasya yang bertotal nilai 100.

“dimana otak kamu hah?!”

Anastasia merobek-robek kertas ulangan milik Gelap. “mama udah susah-susah nyariin guru les yang bagus buat kamu! Nilai kamu bukannya naik, malah anjlok kayak gini!”

Setelah melempar robekan kertas itu ke wajah Gelap, Anastasia berjalan mendekat ke arah kasur dan duduk membelakangi gadis lugu itu. Wanita itu terdiam sejenak, sebelum akhirnya kembali bersuara. “kenapa mama harus melahirkan kamu!”

Ucapan Anastasia lantas membuat Gelap yang sedari tadi menunduk, kini menaikan pandangannya.

“KENAPA ANAK KANDUNG MAMA BUKAN ALTASYA?!” teriak wanita paruh baya itu. Tangannya dengan enteng mengambil pas bunga yang ada di atas nakas, lalu melemparnya ke arah Gelap.

Prang!

Pas bunga itu meleset dan hancur begitu mengenai dinding di belakang tubuh Gelap. Tubuh gadis itu mematung. Ia menatap ngeri wanita yang ada di hadapannya.

“CUKUP!” teriak Gelap muak. “TERUS AJA MAMA BELAIN ALTASYA!”

Gadis itu tak terima. Ia merasa tidak adil di perlakukan seperti ini. Rasanya ia sangat begitu tidak berharga di keluarga ini.

“kenapa sih, semua orang terus bahas Altasya!” ucapan Gelap mampu membuat Anastasia diam membisu.

Gadis itu tidak terima melihat bagaimana semua orang mencintai seorang Altasya. Dan bagaimana Aresean pacarnya memperlakukan Altasya layaknya seorang putri. Dan orang tuanya yang begitu mengagung-agungkan seorang Altasya.

“aku kapan? Kapan aku mendapat perhatian dari kalian? Apa selama ini aku gak pernah memuaskan seluruh ekspektasi kalian?” kata Gelap frustasi. “apa semua medali, piala, dan semua penghargaan yang aku dapetin belum bisa muasin kalian?” Gelap menatap wajah mamanya dengan pilu. “kalo emang begitu...” Gelap menjeda ucapannya untuk mengatur nafas yang memburu. Ia menutup mata, membuat semua air mata yang ia bendung berjatuhan.“...apa yang harus aku lakuin?”

Anastasia terdiam dengan wajah datar dan air mata yang mengucur dari kedua matanya.

“semangatin aku ma! Semangati aku!”

“DIAM KAMU!”

Anastasia menghampiri Gelap, lalu menarik rambut gadis itu dengan sangat kuat dan melempar wajahnya ke lantai, tepat mengenai pecahan pas bunga yang di lempar Anastasia. Rasa sakit menjalar di wajah gadis itu, terutama di bagian kening dan hidungnya yang terlihat berdarah akibat pecahan pas bunga itu.

Gelap hanya bisa terdiam menunduk sambil memegang keningnya yang berdarah. Sesekali suara sesenggukan keluar dari mulutnya. Air matanya sudah tidak mengalir saat Anastasia melempar wajahnya.

“nyesel saya melahirkan anak haram seperti kamu!” Anastasia mendorong tubuh Gelap hingga badan gadis itu membentur ketembok.

Brak!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GelapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang