4 - Rebutan

46 6 0
                                    

—Sadewa Dirga Aresa—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sadewa Dirga Aresa—







"Lho kok lo?"

Ya, tamu yang Hendery bukakan pintu adalah Dejuna.

"Hehe" Dejun melempar tawa pada Hendery yang mematung di depan pintu. Tanya yang berputar di benak Hendery, ngapain si Dejun ke sini?

"Siapa der?" Suara Arata terdengar mendekat posisi Hendery dan Dejun berdiri. Arata mendekatin Hendery. Muncul dari belakangnya melongok kearah pintu, Dejun melempar senyum.

"Masuk dulu Jun"

"Oke makasih" Dejun masuk dan berhenti di dekat Hendery yang masih berdiri di depan pintu.

"Gw mau ngambil kue "

"Iya iya gw tau"

"Tau dari mana? Kata siapa?"

"Kata lo tadi"

"Yeeeh" Dejun memukul lengan Hendery lalu melenggang masuk ke dalam rumah. Langkah Dejun masih tak jauh, Hendery menghentikan langkahnya dan Dejun membalik arah.

"Eh tapi gw mau ngedate"

"Yaudah sono"

"Ngedate ama elu" goda Dejun sambil tersenyum pada Hendery. Membuat Hendery merasa geli melihat tingkah Dejun barusan.

"IHH GELI"

"Hahahhah"

"Lo mau ngedate juga gw gk masalah"

"Yaiyalah gk masalah"
"Sampe lo permasalahkan, lo ataupun gw gk berhak cemburu"

"Hmm, gw pulang duluan ya"

"yee"

Hendery keluar lalu menutup pintu rumah Arata, ia pergi ke tempat les.

.
.
.

Cerahnya surya beranjak karna sang bulan datang. Hujan menyapa aspal jalan, memberi uap lembab di muka kaca kelas.

Kini jam istirahat les, Hendery menatap jenuh rumus di bukunya dengan tangan aktif menyuap Brownies coklat buatan Arata. Manis seperti yang buat, sa ae kaleng kerupuk.

Notif ponsel berbunyi memecah lamun Hendery.
Ternyata Arata, ia membuat grup chat untuk kepentingan sekolah.

"Met malam semuanya grupnya aktif besok aja ya"
"Selamat ngerjain PR"

ARATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang