"Dokter bagaimana?"
Saat ini Donghae berada di dalam ruangan pribadi milik sang dokter. Duduk berhadapan dengan Donghae yang terlihat cemas saat ini.
"Tuan Jeon, setelah melakukan pemeriksaan tadi, Cucu anda hanya mengalami demam biasa kami sudah memberikan cairan injeksi untuk meredakan demam tingginya dan kondisinya sudah lebih baik. Namun, ada satu hal yang baru kami sadari. Kami telah melakukan tes fisik pada pasien seperti tes darah untuk mendapatkan hasil yang benar dari dugaan kami."
"Maksud dokter?"
"Kami menduga jika pasien menderita kanker darah. Namun, kami masih harus memastikannya kembali dan kami masih melakukan serangkaian tes untuk mendapatkan hasil yang konkret."
Donghae tercengang dengan apa yang di katakan dokter itu. Tatapannya terpaku pada kedua tangan yang kini terkepal. Menahan perasaan yang kini bergelut di dadanya. Lalu pria paruh baya itu pun kembali menatap ke arah sang dokter yang kini menatapnya.
"Lalu, kapan hasil itu keluar?"
"Dua hari lagi hasil pemeriksaan nya sudah keluar."
Saat ini di dalam ruangan rawat inap itu, Donghae dan Seo-yoong tengah duduk di sebuah kursi yang ada di samping ranjang yang di tempati oleh Jimin yang saat ini masih memejamkan mata. Keduanya menatap pada pemuda mungil yang masih terlelap dengan selang infus yang terpasang di punggung tangan kirinya.
"Yeobo? Apa Jungkook harus tau?" Ucap Mina yang kini menoleh ke arah Donghae yang betah menatap cucunya.
"Tidak, Jangan katakan dulu. Tunggu sampai hasil pemeriksaannya keluar." Setelahnya Seo-yoong kembali menatap pada Jimin dengan tangannya yang kini menggenggam tangan mungil itu.
Cklek
Donghae dan Seo-yoong menoleh pada pintu yang terbuka. Di sana berdiri dengan raut terkejutnya, seorang pemuda tampan yang seumuran dengan Jimin.
"Joesonghamnida.. tuan, nyonya." Ucap pemuda itu sambil membungkuk kan tubuhnya.
"Kau siapa?" Tanya Donghae pada pemuda itu.
"Saya Kim Kai, teman Jimin tuan." Ucap pemuda yang ternyata adalah Kai.
"Masuklah nak." Ucap Seo-yoong yang kini berdiri ke arah Donghae, suaminya.
Kai pun mengangguk dan perlahan menutup pintu ruangan itu. Lalu melangkah ke arah ranjang pesakitan di mana pemuda yang seharian ini ia tunggu hadirnya.
"Apa yang terjadi pada Jimin?"
Donghae dan Seo-yoong pun saling pandang lalu tuan Jeon pun kembali menatap pada pemuda itu.
"Pagi tadi Jimin mengalami demam tinggi. pelayan rumah kami mengatakan jika Jimin di temukan pingsan di bawah shower kamar mandinya yang masih menyala."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy I'm sorry ✔
FanfictionAbout, Family violence kisah seorang pemuda berusia 16 tahun yang setiap harinya mendapat kekerasan dan tekanan dari sang ayah. bahkan di sekolah ia menjadi korban bullying hingga pada akhirnya memilih untuk melakukan Self harm. Park Jimin (16) Jeon...