4. Buronan

90 5 0
                                    

Rachel membuka pintu perpustakaan perlahan. Pada umumnya di perpustakaan memang harus hening. Dia melewati meja penjaga perpustakaan, "Ekhem!"

Rachel menoleh, "Iya, Bu?"

"Kamu jam segini ke perpustakaan, memangnya gak ada kelas?"

"Guru yang ngajar di kelas saya lagi ada rapat, jadi saya ke sini." kata Rachel berbohong.

"Teman kamu yang lain, kemana?"

"Gak tau, Bu. Pada ke kantin kali. Saya lagi hemat, jadi ke sini."

Rachel mengelilingi perpustakaan untuk mencari buku yang tak dia inginkan. Rachel mengambil salah satu buku yang tertata rapi di rak, kemudian duduk di salah satu kursi.

Rachel mengambil earphone-nya dari dalam tas. Dia menonton drama Thailand yang belum dia selesaikan kemarin. Sedangkan buku yang dia ambil tadi, tergeletak begitu saja. Tak ada niat sedikit pun untuk membaca satu kata dari buku tersebut.

Beberapa menit berlalu, sampai akhirnya sebuah tepukan di pundaknya membuat Rachel menoleh. Dia terkejut bukan main saat tahu siapa yang menepuk pundaknya barusan, "Eh, pak ketu?" responnya.

"Ngapain di sini? Bolos?" tanyanya dengan tatapan serius.

Rachel menggeleng dengan cepat, "Gue telat, jadi bakal aneh kalo gue masuk ke kelas."

"Telat kok di sini, gak di hukum?"

"Gue kan pinter. Siapa yang mau di hukum, sih?"

"Terus, mau lo gimana?" tanyanya, meski dengan suara pelan.

"Gue bakal masuk ke kelas pas pergantian pelajaran. Jangan spill or gue tabok!" jawab Rachel sembari memberikan peringatan. "Lo ngapain di sini?" tanya Rachel.

"Gue di suruh pinjem buku paket sama gurunya," jawabnya santai. Kemudian mulai melangkah pergi dari perpustakaan.

Sebuah notifikasi membuatnya memeriksa ponselnya.

Sebuah notifikasi membuatnya memeriksa ponselnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rachel mengacak rambutnya frustrasi. Dia bingung harus bagaimana sekarang. Jika dia terkena masalah lagi, tamatlah riwayatnya. Dia akan berhenti sekolah setelah ini. Rachel melangkah keluar perpustakaan.

Dia benar-benar terkejut saat menemukan ketua kelas yang barusan ia temui.

"Lo di cariin guru."

"Gara-gara lo. Cowok kok ember?" kata Rachel sinis, "Gue gak mau!" Rachel pergi meninggalkan cowok itu sendirian, ketua kelas yang masih Rachel tak tahu siapa namanya. Dia belum hapal nama teman-teman sekelasnya.

Rachel terlihat bingung, tadi dia hampir saja bertemu sekretaris. Untung dia bisa menghindar. Sekarang dia sedang bersembunyi dari bendahara di kelasnya.

EL!Where stories live. Discover now