Rachel tak fokus setelah terjadi sebuah pertemuan antara dirinya dengan seorang kapten basket tadi. Pikirannya masih terngiang-ngiang mengingat pertengkaran hebat yang terjadi tepat di hadapannya tadi.
"El? Udah belum?" tanya Aurora, melihat temannya yang tak mengerjakan tugas.
Hari ini pelajaran Bu Tiara, guru matematika. Jadi, Aurora menggunakan cara bagi tugas. Agar tugas cepat selesai.
Rachel menggeleng, "Belum," jawabnya singkat.
"Ini ada sepuluh soal, El. Ada lima soal yang seharusnya lo kerjain dan sisanya gue. Gue udah nomor terakhir, sedangkan lo belum samsek." omel Aurora.
"Bentar deh, Ra! Gue tadi liat Lintang sama.." ucapannya terpotong.
"Baik anak-anak. Karena waktunya sudah habis, tugas hari ini silakan kerjakan di rumah. Minggu depan kita bahas bersama. Selamat istirahat," kata Bu Tiara ramah.
"Kan, jadi PR. Males banget kalo harus ngerjain di rumah," keluh Aurora.
Rachel merapikan bukunya, "Iya, ntar gue tulisin." kata Rachel di tengah aktivitasnya.
Belum beberapa menit, kelas kembali gempar. Padahal tak ada bencana alam.
"Woi, kakak kelas ada yang berantem lagi. Tapi kali ini berlokasi di UKS." kata salah satu siswa dikelas Rachel, sudah seperti memberi pengumuman.
"Tuh, El! Ayo liat," Aurora menarik tangan Rachel dengan cepat.
Semua keluar kelas, tanpa terkecuali. Penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya. Rachel dan Aurora berhasil menerobos keramaian. Sekarang mereka dapat melihat pertengkaran itu dengan jelas di salah satu jendela.
"Gila, Ra! Lo timnya siapa?" tanya Rachel.
"Apaan? Lo pikir ini acara tinju?"
"Gue pegang Zaki, Lintang udah bonyok gitu soalnya," kata Rachel.
"Serah permaisuri, deh." respon Aurora.
Tiba-tiba, sebuah suara begitu kencang terdengar oleh setiap penonton yang menonton kejadian siang ini.
"SELAMAT PAGI, BU TIARA!" semua menoleh ke asal suara dan mendapatkan seorang cewek yang mereka yakin adalah teman sekelas Lintang.
"Itu siapa?" tanya Rachel yang tak pernah tahu.
"Dia Kanya Grizelda Carolina. Cewek dengan kealayan tingkat dewa serta hobi yang bener-bener aneh."
"Emang hobinya apa?"
"Teriak-teriak di tempat umum," jawab Aurora.
"Kayak kamu dong, by." kata Rachel bercanda.
"Najong," balas Aurora.
"APA, BU? MAU KE UKS? GAK USAH, BU! KALO BU TIARA KE KANTIN BUAT PESEN MAKANAN, NTAR JUGA SEMBUH KALO SAKIT." suara itu benar-benar kencang dengan terdengar jelas.
"Emang ada Bu Tiara, ya? Atau gue yang buta, gak bisa liat Bu Tiara?"
"Ogeb deh, kamu. Emang gak ada Bu Tiara. Itu cara biar yang di dalem berhenti berantem," jelas Aurora. Rachel hanya manggut-manggut paham.
"IYA BU, HATI-HATI!" pintu UKS terbuka, menampakkan si kapten basket. Tanpa mereka semua sadari, acara hari ini telah selesai. Zaki berjalan pergi, menjauh dari UKS.
"Udah! Bubar, bubar! Acaranya udah selesai." kata seorang cowok yang kemarin sempat Rachel dan Aurora lihat di lapangan.
"Balik, El!"
"Keren caranya ngebubarin tadi," celetuk Rachel.
"Iya, pinter. Gak kayak lo, kalo liat orang berantem langsung milih jagoan."
YOU ARE READING
EL!
Teen FictionRachel Kadelyn. Gadis cerdas dengan banyak ide yang tak dapat diduga. Gadis nakal dengan tingkah laku yang membuat semua orang menggelengkan kepala. Gadis yang tak pernah mengerti apa itu cinta. Sampai akhirnya, dia merasakan rasa yang tak pernah ia...