⭐️ Happy Reading ⭐️
Budayakan vote & coment ♥
-o0o-
Yedee menghela napas berat, akhirnya perjalanan yang ditempuh selama 4 jam berakhir juga.
Yedee memarkirkan mobilnya dihalaman rumah coklat nan megah itu.
Ponselnya bergetar, ada beberapa notif pesan dari sahabatnya. Yedee tersenyum tipis sebari membalas beberapa pesan kepada sahabatnya.
Senyumnya kian terbit saat muncul notification masuk dari seseorang yang sudah lama ia tunggu. Tangannya bergerak lincah membalas pesan itu.
Tok.. Tok.. Tok..
Suara ketukan kaca terdengar disebelahnya. Yedee membelalak lebar, dengan cepat ia keluar dan membukakan pintu penumpang.
"Apa-apaan lo" sinis Yedee saat melihat Woopy tengah menggendong Bonbon layaknya seorang bayi kecil.
"Dia ketiduran, lo si kelamaan!" seru Woopy yang tengah sibuk menidurkan Bonbon dibangku pengemudi.
"Lah, lo kira jarak dari sono ke sini cuman 1 menit. 5 jam bor!" tegasnya
"Ya gue juga tau, tapi ga selama ini kali! lo aja yang nyetirnya lemot"
"Banyak bacot jadi manusia masuk"
Woopy menuruti perkataan Yedee.
Deg
Ruru mengucek kedua matanya, pandangannya langsung jatuh pada seorang yang tengah berdiri di pintu penumpang.
Woopy terkejut bukan main, pasalnya Yedee bilang hanya sendiri tanpa membawa siapa pun. Tapi ini siapa? Pangeran tampan dengan balutan jaket kulit berwarna hitam.
Ruru memalingkan wajahnya menatap Yedee yang sibuk mengotak-atik layar handphonenya.
"Bang" suara serak Ruru menyeruak ke gendang telinga Woopy.
"Apa"
"Laper"
"Ramen mau?"
"Iya apa aja"
"Buru masuk ngapain bengong, adek gue laper nih"
Woopy langsung duduk dibangku penumpang, berusaha setenang mungkin. Sedangkan Bonbon masih tertidur nyeyak di paha Woopy yang menjadi bantalannya.
Keheningan dirasakan ketiganya, perasaan Ruru biasa saja. Beda dengan Woopy yang mati-matian menahan rasa gugupnya.
Bahkan napasnya pun sudah tidak beraturan, keringat dingin mulai menlucur dari pelipisnya. Yedee yang melihat ekspresi Woopy hanya tertawa dalam hati.
-
"Dah sampe"
Ruru keluar dari mobil duluan, meninggalkan Yedee dan Woopy.
"Ikut makan ga?" tanya Yedee menoleh kebelakang.
"Pesenin aja, gue mau bangunin Bonbon dulu"
Yedee mengangguk pasrah dan pergi menyusul Ruru yang sudah masuk kedalam.
Bonbon mengerjapkan matanya beberapa kali "Akhh.." kram dikedua dikakinya tak berangsur membaik.
"Kenapa?"
"Kaki" tunjuk Bonbon kearah kakinya yang tertekuk.
"Kram?"
Bonbon mengangguk.
-
"Lama amat si mereka, keburu dingin nih" dumel Yedee disela-sela mengunyah mienya.
"Halo kawan" Bonbon menyapa dengan raut muka ceria.
"Lama amat" sinis Yedee
"Kaki gue kram tadi"
"Yaudah ni makan dulu" Yedee menyodorkan kedua mangkuk ramen yang sudah dingin.
Bonbon melirik Ruru yang fokus mengunyah makanannya.
"Ru"
"Hm.."
"Sejak kapan lo suka pedes?"
"Dah lama"
Bonbon hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
-
Ruru merebahkan bandanya pada kasur king sizenya. Rasanya otot-otot diseluruh badannya mengencang.
"Perasaan yang butuh waktu gue doang, tapi kenapa orang rese pada ikut si" dumelnya sambil memejamkan mata, rasa kantuk mendadak menerjang matanya.
"Ru, gue balik"
Ruru membuka matanya "Lo yakin? Baru aja balik bang.. Istirahat dulu lah"
Yedee menggelengkan kepalanya "Bos besar ngamuk"
"Gue ikut"
"Lo sini aja, kalo lo terus pergi nanti dikira lo ngejauh"
"Lah emang gue mau ngejauh" Ruru membenarkan jaketnya.
"Ngaco"
"Lah serius gue"
"Males amat lo mainnya serius. Dah lah gue balik, selamat tinggal kawan!!!"
Yeede berlari secepat kilat meninggal Ruru yang masih terdiam.
"Punya abang gini amat si -_" geleng Ruru
-o0o-
Maaf up nya terlalu lama :)
Lupa pw wattpad
KAMU SEDANG MEMBACA
| TRUZ |
Fantasy⚠️ follow sebelum baca ⚠️ siapa yang tak kenal mereka? anak dari 12 bujang selusin ini. memiliki sikap yang sama dengan ayahnya ♥️ 1. chilli 2. romy 3. yochi 4. bonbon 5. matetsu 6. lawoo 7. hikun 8. yedee 9. som 10. ruru 11. woopy 12. podong