five [5]

6.6K 378 74
                                    

hello, happy reading!

-
Pria itu berhenti di pintu sebuah ruangan besar, mendengar suara perkelahian menimbulkan suara teriakan kecil wanita yang sepertinya sedang melawan perkelahian itu.

Jaehyun yang merasa itu adalah suara Rose pun segera membuka pintu ruangan itu. Benar saja, pemandangan awal yang Jaehyun lihat adalah dimana Rose harus melawan lima lelaki berbadan besar didalam ruangan itu.

"ROSE!" teriak Jaehyun segera masuk kedalam ruangan tersebut.

Rose menoleh kearah Jaehyun dengan nafas ngos-ngosan nya. Benar, Rose sedang tidak sendirian menghadapi tugas ini, dia bersama tim nya. Kenapa Rose baru sadar sekarang.

"JAEHYUN AWAS!!"

Suara tembakan pistol mengisi ruangan itu. Satu peluru keluar dari senapan yang tak tau arahnya kemana.

Jaehyun membulatkan matanya, sesaat setelah tembakan itu terlepas. Peluru itu menembus dada dari penjaga yang ingin menyerang Jaehyun dari belakang.

"Pergi dari sini!" teriak Rose pada Jaehyun

Melihat satu temannya tewas, penjaga itu semakin menyerang Rose. Perkelahian itu membuat Rose kewalahan.

Jaehyun menggeleng. Pergi katanya? lalu? apa yang akan diterima Rose, kekalahan? melawan yang tadinya lima penjaga sekarang menjadi sepuluh penjaga. Tidak, pikiran Jaehyun tidak sependek itu.

Salah satu penjaga berusaha menyerang Rose dari belakang, dengan segera Jaehyun menahan menjaga itu dan melawannya. Jaehyun berusaha melindungi Rose yang sekarang mereka harus melawan sepuluh penjaga berbadan besar.

Untungnya, mereka masih mempunyai cukup tenaga untuk melawan. Namun, akibat dari serangan penjaga itu yang memakai senjata tajam, mau tak mau Rose harus mengeluarkan senapannya.

Seharusnya, senapan itu hanya akan dia lepaskan untuk menembak musuhnya. Bukan para penjaga nya.

Akibat senjata tajam itu, Jaehyun yang hendak melindungi Rose pun harus terkena pisau ditangan penjaga itu. Rose yang melihat Jaehyun terluka harus melepaskan senapannya pada seluruh penjaga itu agar mereka dapat kabur dari sana. Seluruh penjaga itu akhirnya lumpuh dilantai. Ah ya, juga Jaehyun yang terduduk dilantai.

Rose melemparkan senapannya. Dia segera berlari kearah Jaehyun yang terduduk dilantai.

"Oh my gosh. Are you okay?" tanya Rose menghampiri Jaehyun

Rose memegang tangan Jaehyun yang mengeluarkan banyak darah itu. "Oh no. Shit!" ucapnya

Dengan segera Rose merobek baju dalamnya dan memperban luka Jaehyun yang terus mengeluarkan cairan berwarna merah itu.

Jaehyun hanya diam sembari menatap Rose yang membungkus tangannya dengan robekan bajunya. Sementara Rose yang khawatir itu terus membungkus tangan Jaehyun, berharap cairan yang keluar itu tak menetes lagi

"Sudah kukatakan untuk pergi, kenapa kau tak mau menuruti ku!" ucap Rose dengan suara gemetarnya

Jaehyun masih menatap Rose. "Lalu, aku biarkan kau berkelahi melawan bajingan bajingan ini?..."

Rose membalas tatapan Jaehyun. Benar, Rose tidak berpikir dua kali saat itu, dia hanya memikirkan nafsu balas dendamnya

"...Sudah kukatakan kita harus menjalankan misi ini bersama, Rose. Kau tak bisa melakukannya sendirian, ini tugas yang besar.." sambung tegas Jaehyun

Rose hanya membuang pandangannya. Dia menghela nafasnya, tak sanggup menatap kembali Jaehyun dengan rasa bersalahnya itu. Karena dirinya, Jaehyun mendapatkan luka cukup besar ditangannya.

TRANGELS [ JAEROSÉ ] + 𝑵𝑪𝑻𝑷𝑰𝑵𝑲 {TAHAP REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang