Saya mau tau seberapa banyak peminat cerita saya. Jadi saya harap, kalian membaca dapat menghargai cerita yang sudah saya buat. Kalian tdk akan rugi apapun dg meninggalkan vote.
Terima kasih
And
Happy reading
Hari pertama masuk sekolah sudah diawali dengan kesialan itu yang dirasakan oleh gadis berambut coklat yang sedang merutuki dirinya yang bangun kesiangan padahal sudah memasang alarm di jam yang tepat tapi, kenapa dia tetap kesiangan.
"Sial! Sial! Sial!" Kesal gadis itu setelah menutup pintu kamarnya secara tergesa gesa dan berjalan menuruni anak tangga yang lumayan banyak.
"Papah! Mamah! Kenapa kalian ga bangunin akuuu" rengeknya kepada kedua orang tuanya yang sedang memakan sarapannya. Lalu menduduki salah satu kursi makan yang berhadapan dengan sang ibu.
"Kemarin kamu sendiri yang menyuruh mamah supaya tidak membangunkanmu" ujar tak percaya sang ibu menatap anaknya yang sedang memanyunkan bibirnya.
"Sudah cepet makan, kamu telat juga harus sarapan dulu biar tidak terjadi apa apa disekolah barumu nanti" nasihat sang ayah kepada anaknya, yang hanya dijawab dengan anggukan saja.
-
-
-
-
-
Seorang gadis yang baru sampai di sekolahnya. Ralat. Baru sampai didepan pintu gerbang sekolahnya namun pintu tersebut sudah tertutup rapat. Gadis itu berlari ke arah pos penjaga dan mendapati penjaga yang sedang meminum kopi di tempat ia berjaga.
Sebelum berbicara gadis itu mengatur napasnya karena sedikit kecapean habis berlari.
"Pak, tolong buka gerbangnya dong" Memohonnya gadis tersebut terhadap penjaga itu dengan wajah yang penuh keringat.
"Maaf nak, sudah bel masuk. Sebaiknya kau pulang saja" ucap penjaga itu lalu menyeruput kopinya itu.
"Tapi pak saya anak baru. Masa gak ada kasihannya sama sekali si." Tidak lelah memohon kepada penjaga sekola, gadis itu berusaha agar penjaga itu membukakan gerbangnya untuk dia.
"Salah kau sendiri sudah tau ini hari pertamamu tapi, kau telat datang." Ujar penjaga itu dengan bodo amat dan meminum kopi nya lagi.
"Pak tolong" memelas nya gadis itu kepada penjaga yang memposisikan kedua tangannya didepan dada seperti orang yang sedang memohon.
"Baiklah." merasa kasihan dan berat hati, didalam hati si penjaga itu memohon agar tidak dipecat gara gara memberi masuk siswa yang telat. Penjaga sekolah itu bangkit dari duduknya, mengambil kunci yang menggantung dekat pintu lalu membukakannya gerbang untuk gadis itu masuk.
"Makasih pak makasih" seraya membungkukkan badannya ke penjaga sekolah. Ingin melanjutkan jalannya, tapi suara penjaga sekolah itu memberhentikannya lalu berbalik arah menatap penjaga tersebut.
"Hey, namamu siapa?" Tanya penjaga itu kepada gadis yang didepannya.
"Ah! Namaku Jennie, pak" jawabnya sambil tersenyum dan membungkuk ke arah penjaga sekolahnya.
"Ohh baiklah bakal selalu saya ingat kau anak pindahan yang telat datang ke sekolah dihari pertamanya ." Ujar penjaga itu sambil terkekeh.
Gadis yang bernama Jennie. Nama lengkapnya Jennie Alexa Viviana, hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatel dengan senyuman kikuk lalu berpamitan untuk menuju ke ruangan kepala sekolah.
Ia sedikit berlari ke arah ruang kepala sekolah barunya itu. Namun langkah nya terhenti ketika tidak sengaja Jennie melihat ke arah lapangan dan mendapati siswa yang sedang olahraga, seperkian detik dia terpaku kala dia melihat seorang gadis yang sedang duduk dipinggir lapangan yang memakai baju olahraga. Masih ditempatnya Jennie hanya menatap kagum orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME [✓] (OnGoing)
Teen Fiction(SEDANG DIREVISI) "Dari awal gua pindah kesekola ini satu detik liat lu di lapangan gua itu langsung suka sama lu" "Minta nomor telfonnya!" "Buat apa?" "Buat pacaran" "Ga" - - - - "Kita gada hubungan apapun jadi berhenti bertingkah seakan akan lu pa...