Setelah beberapa minggu kami habiskan latihan di club, tepatnya hari ini aku dan Ara akan mengikuti idol show. Dimana seperti show pada umumnya, juaranya akan debut di bawah agensi yang saat ini memasuki peringkat ke 3 dari agensi terbesar.
"udah lengkap semua ga barangnya?" tanya Ye ge
"udah"
"nih masukin bagasi"
"ge..padahal gak usah anterin juga gapapa kita bisa naik kereta kok ya kan Ra?"
"iya ge, kan Ye ge jauh juga loh"
"gak papa, lagian bukan gue juga yang nyetir. lagi pula nanti empat bulan gue gak ketemu kalian, terus nanti kalo berhasil debut juga berapa taun tuh bakal gak ketemu"
"aaa Ye ge....kita pasti slalu inget kok nanti sama Ye ge apalagi sama dance club kita" ujar Ara
"iyaa apalagi dari club ini gue bisa raih impian yang sempat tertunda"
"iya iyaa...kalian udah berusaha keras Ye ge udah bangga udah ayo cepet masuk mobil masih lima jam an kita perjalanan"
Aku dan Ara duduk di deret belakang sedangkan Ye ge duduk di deret tengah dengan asistennya dan tidak ada yang menemani supir di depan.
Berangkatlah kami menuju kota seberang dimana tempat Show itu. Perkiraan kami sampai di sana mungkin malam hari.
"lama lamain dulu main hp ntar udah gabisa main empat bulan" sahut Ye ge
"hahahaha gue mah udah biasa gatau Ara"
"iya nih gue gak bisa tanpa hp kenapa sih harus nyita hp"
"justru itu bagus Ra, lo bisa sosialisasi sama peserta lainnya terus menghindari omongan publik yang buruk tentang lo, jadi lo fokus sama perkembangan diri lo" jelas Ye ge
"nah tuh dengerin apa kata petuah"
"sembarangan"
"iya kan Ye ge udah 27 tahun hidup yang jelas pengalamannya pasti lebih banyak"
"orang kalian juga umurnya gak beda jauh sama gue"
"tetep beda kami masih dibawah dua lima wleee" ejek Ara
Selama perjalanan tidak terasa sepi karena kami selalu menemukan topik pembicaraan yang seru bahkan sampai asisten Ye ge juga ikut nimbrung. Namun tetap saja Ye ge terkadang susah nyambung dengan pembicaraan kami para perempuan.
Matahari sudah menggeser ke arah barat, namun kami masih berada di perjalanan. Ara dan Ye ge tertidur nyenyak dengan kepalanya yang tertahan pada bahunya.
Sementara aku sedang menulis sebuah catatan di kertas kecil yang aku temukan di mobil ini. Aku menuliskan beberapa kata terimakasih atas pertemuan aku dan Ye ge malam itu. Dan karena dia juga aku memiliki kesempatan berharga ini. Tak lupa berkat ikut dance club dan diajarkan oleh Ye ge aku jadi mendapatkan tambahan ilmu untuk masa depan.
Setelah menulis catatan itu, aku titipkan ke asistennya dan menyuruh untuk memberikannya saat kami sudah sampai di karantina.
Mobil kami berhenti, tak terasa ternyata sudah sampai. Tepat dugaanku hari sudah gelap.
"Ra... bangun eyy udah sampe"
"eeemmmmm lima menit lagi"
"udah ya lo gak ikutan?"
"aaaaa ikut ikut" dia langsung membuka matanya
Ye ge ternyata juga sudah bangun dari tidurnya. Kami pun turun untuk mengambil koper kami di bagasi.
"inget kalian harus kerja keras kalau mau sukses, tapi apapun hasilnya gue tetep bangga punya anggota kayak kalian" ujar Yege sambil mengelus kepala kami
Aku dan ara memberikan jempol padanya dan berjalan menuju loby sambil membawa koper kami.
Suara langkah kaki itu ternyata Ye ge, dia mengikuti kami sampai loby.
"oh iya Ye ge jangan lupa vote kami ya"
"hahaha itu pasti, sana check in dulu"
Aku berjalan menuju panitia yang berdiri di meja resepsionis dan mengisi namaku begitu pula Ara.
Setelah itu kami disuruh masuk ke ruang karantina. Tapi sebelum itu aku dan Ara berjalan kembali ke luar untuk berjumpa Ye ge mungkin untuk terakhir kalinya dalam masa karantina ini.
Ye ge sudah ada di dalam mobilnya, kami pun memanggil namanya dengan keras.
"YE GEE!!!!"
"makasih atas semuanyaa!!!"
Dia hanya membalas dengan lambaian tangan. Aku dan Ara juga melambai tangan padanya.
"see you again Ye ge"
Ye ge melepas maskernya dan juga berteriak "Jia you!!!!"
Pintu mobil tertutup dan mobil Ye ge melaju pergi dari hadapan kami.
Kami kembali masuk ke ruang karantina kami. Ini masih langkah awal dari mimpi kami. Harus bekerja keras! Jangan menyerah dan buktikan kalau kita bisa.
"Ra...ayo berjuang bareng lalu sukses bareng"
"pasti" dia membalas tos tanganku
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Young (Liu Ye)
FanfictionR1SE Halu Series #8 Liu Ye as Liu Ye, Ye ge (y/n) as you . Seseorang yang aku temui di dance club ini adalah idolaku empat tahun lalu. Seiring waktu berjalan tapi tampak tidak ada yang berbeda darinya. Dia selalu muda. (short story of kehaluan auth...